Sleeping Tourism, Kenapa Kepri Lokasi Nyaman Pindah Tidur?

ilustrasi via huffingtonpost

Sleeping Tourism, Kenapa Kepri Lokasi Nyaman Pindah Tidur?

angkaberita.id - Kini wisata tetirah mental, seperti wisata bobok (sleeping tourism), tengah ngetren pada segmen kelas atas di belahan dunia utara, khususnya Inggris dan Amerika Serikat. Kepri berpotensi menggarap peluang lewat Lagoi dan Nongsa, terutama Wisman Singapura. Kenapa?

Sehabis pandemi COVID-19, kesehatan mental menjadi isu panas di dunia. Dokter dan rumah sakit bukan jawaban cespleng. Akhirnya mereka "berobat" ke tempat lain, termasuk plesiran ke tempat sepi, bahkan terasing, hanya sekadar ingin tidur nyenyak.

Kata Buralimar, Pengamat Wisata di Kepri, Lagoi dan Nongsa, sedikit banyak, memiliki karakteristik itu. "Tempat (wisata) tenang memang resor-resor," kata Kadispar Kepri hingga 2022, Selasa (15/8/2023). Di Kepri, Lagoi dan Nongsa berserak, meskipun tak banyak pilihannya.

Senada Rudy Chua, Ketua PHRI Kepri di era kejayaan pariwisata di Bumi Segantang Lada. "Lagoi dan Nongsa," ucap dia singkat. Kenapa Singapura? Berdasarkan data, mereka terhitung paling sedikit waktu liburnya.

buralimar kadispar kepri hingga 2022/dokumentasi pribadi

Selain tak banyak hari libur nasional di Negeri Singa, juga mengajukan cuti kerja di sana tidak mudah. Kata Buralimar, pengusaha wisata di Kepri harus menangkap peluang wisata bobok. Tidur dalam bahasa Jawa disebut bobok.

Lokasi paling cocok sebutnya, destinasi di pegunungan. "Tapi, Kepri jarang punya hotel di atas bukit," ungkap Buralimar. Tapi, pengelola resor dengan jualan pemandangan laut lepas dapat menyiasatinya.

Selain proaktif promosi dengan mengundang travel agent, dengan pesan menonjolkan keunikan resor terutama sensasi lebih tidur nyenyak dan sebagainya. Juga, menyajikan secara serius lanskap penunjang sensasinya. Seperti SPA atau kolam renang personal.

Pendeknya, destinasi wisata benar-benar hommy serasa di rumah sendiri. Bikin pelancong malas keluar, baring-baring saja di kamar (mager), dengan amenities benar-benar memanjakan seluruh panca indera mereka. Mulai kamar tidur hingga kamar mandi. Juga musiknya.

Keluar kamar langsung menghirup udara segar, melihat pemandangan lega dan cerah sembari berlatih yoga. "(Sebab) sleeping juga healing," kata Buralimar. Di akhir, pesan dia, sebagai senjata pamungkas, tawarkan sensasi dengan harga terjangkau. Setidaknya promosi spesial.

(*)

Bagikan