Calon Wakapolri, Komjen Purwadi Paling Berpeluang?
angkaberita.id - Empat perwira tinggi di Mabes Polri disebut-sebut berpeluang menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono menjabat Wakapolri, termasuk Komjen Purwadi Arianto Kepala Lemdiklat Mabes Polri.
Selain paling senior, dia juga pernah berdinas di Lemhanas. Sedangkan Wakapolri diharapkan berperan menjadi perekat di internal kepolisian, terutama menyukseskan tugas-tugas Kapolri. Apalagi pergantian bersamaan tahun politik, dan puncaknya Pemilu 2024.
"Wakapolri selanjutnya harus melaksanakan tugasnya dengan baik, termasuk di antaranya mendukung kerja-kerja Kapolri dan memperkuat konsolidasi internal," ucap Poengky Indarti, Komisioner Kompolnas.
Penegasan serupa disampaikan Sugeng Teguh Santoso, Ketua Indonesia Police Watch (IPW). Kata dia, pengganti Gatot harus bisa merekatkan solidaritas Polri. "Yang paling dibutuhkan adalah menjaga soliditas kepolisian," kata Sugeng.
Nah, menurutnya, tiga nama berpeluang. Yakni, Komjen Agus Andrianto Kabareskrim, Komjen Purwadi Arianto Kalemdiklat dan Komjen Ahmad Dhofiri Irwasum Mabes Polri. "Tapi, semua pertimbangannya kembali ke Presiden (Jokowi)," tegas dia.
Wakapolri Gatot akan genap berusia 58 tahun dan memasuki masa pensiun bulan ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 1/2003. Pasal 3 Ayat (2) PP tadi menegaskan batas usia pensiun 58 tahun.
Gatot berusia 58 tahun pada 28 Juni. Dia menjabat Wakapolri sejak 7 Januari 2020 menggantikan Komjen Ari Dono Sukmanto. Saat itu, Ari Dono masuk usia pensiun. Sebelum Wakapolri, Gatot menjabat Kapolda Metro Jaya.
Selain tiga nama tadi, disebut nama Komjen Muhammad Fadil Imran Kepala Baharkam juga berpeluang menjabat Wakapolri. Apalagi dia seangkatan Kapolri, yakni Akpol 1991. Hanya saja, untuk sebagian, dia disebut-sebut dekat Jenderal Idham Azis, Kapolri sebelumnya.
Koneksi Politik
Siapa berpeluang? Menurut Sugeng, meskipun Kapolri menunjuk, tapi dia harus mengkonsultasikan dengan Presiden dulu. Seperti juga jabatan bintang lainnya, jejak pengangkatannya tak semata urusan profesionalitas.
Nah, berdasarkan kondisi itu, Sugeng menyebut tiga nama pertama tadi berpeluang. "Kita bedah satu-satu. Komjen Purwadi sepupunya Puan Maharani. Posisinya dia punya hubungan jalur politik," ungkap Sugeng.
Sedangkan Komjen Agus Andrianto juga memiliki kedekatan dengan keluarga Istana. Komjen Fadil Imran, kata Sugeng, Presiden Jokowi disebut nyaman dengan kepemimpinannya di Polda Metro Jaya. Fadil sebelum promosi Kabaharkam menjabat Kapolda Metro Jaya.
Komjen Ahmad Dhofiri dinilai profesional. Selain peraih Adhi Makayasa, alias lulusan Akpol terbaik di setiap angkatan. Dia bersama Agus menjadi duet Komjen di dua jabatan bintang tiga berbeda di Mabes Polri. Agus Kabaharkam dan Kabareskrim. Dofiri pernah Kabaintelkam dan sekarang Irwasum.
Praktis, secara jabatan, dia terhitung senior. Mabes Polri juga mempercayainya memimpin sidang etik Ferdy Sambo, jenderal bintang dua sekaligus tersangka pembunuhan sang ajudan. "Empat-empatnya kans sama dari sisi politik," sebut Sugeng.
(*)
UPDATE: Perbaikan Naskah, Terutama Soal Pengalaman Jabatan Agus Andrianto Dan Ahmad Dofiri