Tiga Skenario Nasib Honorer Menteri Anas, Kabar Baik Tenaga Penyuluh Kepri?

gubernur ansar ahmad (kiri) dengan menteri maliki osman/foto via onlinekoe.com

Tiga Skenario Nasib Honorer Menteri Anas, Kabar Baik Tenaga Penyuluh Kepri?

angkaberita.id - Dalam banyak kesempatan, termasuk ke Kepri, MenPAN dan RB mengungkapkan hanya ada tiga skenario menjawab nasib tenaga honorer PNS di Tanah Air. Khusus skenario ketiga kabar baik bagi tenaga penyuluh di Bumi Segantang Lada?

Ketiga skenario tadi, seperti diakui Menteri Abdullah Azwar Anas, ialah pemerintah akan menghapus seluruh tenaga honorer PNS dengan konsekuensi terhambat pelayanan publik akibat jumlah ASN belum cukup.

Kedua, pemerintah mengangkat seluruh honorer PNS, termasuk di Kepri, dengan risiko membebani APBN dan APBD. Ketiga, pemerintah menghapus honorer PNS secara bertahap sembari mencukupi kebutuhan ASN melalui rekrutmen atau seleksi.

"Skenario ketiga kita terima secara prioritas dan bertahap khususnya pulau-pulau terpencil," kata Anas, Rabu (26/10/2022). Kini, KemenPAN tengah merundingkan ketiga skenario itu dengan BKN, sebelum membahasnya dengan DPR. Sebab, perintah UU ASN, tahun 2023 tidak ada lagi honorer PNS di Tanah Air.

Di Kepri, skenario ketiga agaknya menjadi pilihan masuk akal, dengan skema rekrutmen tenaga PPPK. Tenaga penyuluh agaknya, untuk sebagian, bakal menjadi prioritas perekrutan setelah guru dan tenaga kesehatan. Kenapa?

Selain, disebut-sebut, belum memadahi, juga menjadi keniscayaan bagi Pemprov Kepri jika ingin memulihkan perekonomian. Setidaknya dua alasan mengemuka. Pertama, Singapura tengah kelimpungan memastikan suplai kebutuhan logistik, terutama pangan, menyusul pandemi COVID-19.

Ancaman krisis pangan berpotensi menggerus keuangan mereka akibat hantu inflasi. Terbukti, Singapura menjajaki kerjasama pangan dengan Kepri. Gayung bersambut, Pemprov Kepri menangkapnya sebagai peluang investasi, dan siapa tahu dapat menambal defisit APBD sekarang. Paling tidak mengerem inflasi Kepri, kini 10 tertinggi di Tanah Air.

Pembukaan lahan pertanian di Kepri, dan sektor turunannya, meniscayakan tenaga penyuluhan demi menjawab "uluran tangan" Singapura bagi perekonomian di Kepri itu. Apalagi, sejumlah kalangan di Komisi II DPRD Kepri antusias menyambut skenario itu.

Kabar tadi, untuk sebagian, juga bukan isapan jempol. Sejumlah tenaga honorer PNS di Pemprov tak menampik kemungkinan itu. "Kabarnya, tenaga penyuluh dibuka rekrutmen tenaga PPPK," kata honorer PNS tenaga administrasi itu.

Indikasi ke situ, untuk sebagian, juga terlihat. Jika memang nantinya rekrutmen PPPK tenaga penyuluh masif, tentu formasi tenaga PPPK lainnya berkurang, semisal guru. Apalagi, APBD Kepri juga tak sanggup menanggung pengeluaran gaji mereka sekarang.

Kepri juga kewalahan dengan bejibunnya tenaga honorer administrasi, terutama rekrutan OPD. Kabar baiknya, bekal Pemprov Kepri menyambut tawaran kerjasama pangan Singapura juga mumpuni. Jejaring IPB agaknya bakal menjadi andalan Gubernur Ansar Ahmad.

(*)

Bagikan