Tuah Kursi Gubernur Kepri, Suhajar-Bahtiar Berpeluang Jadi Penjabat Gubernur DKI?
angkaberita.id - Suhajar Diantoro dan Bahtiar, dua pejabat eselon I Kemendagri berpeluang menggantikan Anies Baswedan menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta pertengahan Oktober mendatang, meskipun harus bersaing dengan nama-nama lainnya, termasuk tiga nama calon kuat santer selama ini.
Selain calon pesaing internal Kemendagri berkurang, kemungkinan itu mencuat setelah Mendagri juga menerapkan mekanisme baru pengangkatan kepala daerah dengan melibatkan DPRD setempat. Skemanya, tiga nama usulan Kemendagri dan tiga nama lainnya dari DPRD DKI Jakarta. Enam nama nantinya disaring lewat proses pra TPA menjadi tiga nama.
Bersama BIN, KPK, PPATK dan lembaga terkait lainnya, Presiden Jokowi akan menentukan nama lolos saringan TPA menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta. "Sekali lagi, untuk DKI, sekarang tahapannya kami sudah berkirim surat kepada DPRD DKI. Kemarin saya tanda tangani," ujar Mendagri Tito Karnavian, seperti dikutip Kontan, Rabu (31/8/2022).
Nama Bahtiar mencuat setelah politisi Gerindra di DPRD Jakarta mengusulkannya, meskipun bukan usulan resmi partai. Sedangkan Suhajar mencuat, seperti Bahtiar, lantaran berstatus ASN dengan jabatan eselon I
"Dia ini selevel Dirjen, bisa Sekjen, bisa Dirjen, bisa Irjen, bisa kepala badan, bisa Sesmen, Sestama. Itu yang selevel. Itu yang disebut pejabat tinggi," kata Benny Irwan, Kapuspen Kemendagri soal kriteria penjabat kepala daerah merujuk UU No. 10 Tahun 2016.
Bahtiar Dirjen Politik dan Suhajar Sekjen Kemendagri. Keduanya layak, untuk sebagian, lantaran berpengalaman menjadi penjabat kepala daerah. Yakni, sama-sama Penjabat Gubernur Kepri, di tahun 2020 dan 2021, meskipun hitungan seumur jagung.
Keduanya juga sukses mengantar Pilgub Kepri berjalan mulus, termasuk saat transisi kekuasaan dari Gubernur Isdianto ke Gubernur Ansar. Bedanya Suhajar telah dua kali melakoni peran penjabat kepala daerah. Sedangkan Bahtiar pernah menjabat Kapuspen Kemendagri, "jabatan tiket" ke jenjang ke lebih tinggi.
Jika mulus, keduanya bakal bersaing dengan tiga nama calon kuat sebelumnya. Yakni Marullah Sekdaprov DKI Jakarta sekarang, Heru Budi Hartono Kepala Sekretariat Presiden, dan Juri Ardiantoro Deputi IV Kantor Staf Presiden. Nama terakhir berpeluang menjadi jalan tengah Istana.
(*)