Adu Kuat Menjadi Pengganti Menteri Tjahjo Kumolo, Ganjar-Hasto Atau Ahok-Tito?

mendagro tito karnavian

Adu Kuat Menjadi Pengganti Menteri Tjahjo Kumolo, Ganjar-Hasto Atau Ahok-Tito?

angkaberita.id - Sejumlah nama disebut-sebut berpeluang menduduki kursi MenPAN dan Reformasi Birokrasi menyusul wafatnya Tjahjo Kumolo, Jumat (1/7/2022), termasuk Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Selain menjadi hak PDIP, kursi MenPAN dinilai strategis seiring kebijakan Presiden Jokowi memangkas birokrasi dan menata ASN di Tanah Air. Meski demikian, sejumlah kalangan lain menilai Tito Karnavian cocok menggantikan Tjahjo. Alasannya, Tito memiliki kemampuan membenahi manajemen ASN.

"Tito memiliki kemampuan profesional," puji Darmizal, Ketum RèJO (Relawan Jokowi), seperti dikutip Tribunnews, Minggu (3/7/2022). Posisi MenPAN dan Mendagri, lanjut mantan politisi Demokrat, itu terhitung strategis seiring persiapan Pemilu serentak 2024, UU Pemekaran Papua dan ketentuan regulasi ASN, terutama soal penghapusan honorer PNS.

Nah, jika Tito bergeser menjadi MenPAN, artinya terjadi resafel kabinet Jokowi-Makruf. Lalu siapa pengganti Tito? Darmizal menyodorkan nama Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP. Jika terealisasi, menurutnya PDIP akan dikenang sebagai parpol pemenang pemilu dan mewariskan good governance, atau tata kepemerintahan baik.

Ganjar-Ahok

Sebab, menurutnya, Hasto sukses mewujudkan good governance di internal PDIP, terbukti perolehan sertifikat ISO pengelolaan atau manajemen partai. Hasto juga doktor geopolitik, bukan hanya dipuji Megawati Ketum PDIP tapi juga Mendagri. Hasto dan Tito, lanjutnya, bakal menjadi duet maut mewujudkan good governance di kabinet Jokowi-Makruf.

Peluang Tito cukup besar, apalagi telah ada presedennya saat Jokowi-Kalla menunjuk Syafrudin, Wakapolri menggantikan Asman Abnur menjabat MenPAN dan RB jelang Pilpres 2019. Bedanya, MenPAN kini menjadi jatah PDIP dan Megawati akan menjadi pemutus akhir siapa pengganti Tjahjo, jika memang Presiden Jokowi mengisinya dengan skema resafel kabinet.

Berbeda dengan Darmizal, Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa melihat Ganjar dan Ahok justru berpeluang. Keduanya memiliki pengalaman eksekutif dan legislatif. Khusus Ahok, kini Komisaris Utama PT Pertamina, track record-nya luas. Sehingga bekal pengalamannya lengkap.

Sedangkan Ganjar, kata dia, juga sebelas dua belas dengan Ahok. Berpengalaman di eksekutif dan legislatif, termasuk berstatus Gubernur Jateng dua periode. Jabatan Gubernur Jateng, di masa lalu, juga langganan kursi menteri di kabinet. Namun demikian, keputusan akhir di Presiden Jokowi, tentunya dengan mendengarkan usulan Ketum PDIP, jika memang akhirnya resafel.

(*)

Bagikan