Kian Nyata Anies-AHY Ke Pilpres 2024, Kuncinya Bukan Paloh Tapi SBY-Kalla?
angkaberita.id - Kendati PKB dan PKS disebut-sebut tengah mesra, kemungkinan besar PKS bakal merapat ke poros Nasdem dan Demokrat dengan mengajukan Anies Baswedan sebagai jagoan mereka Pilpres 2024. Benang merahnya di Jusuf Kalla. Kenapa?
Sejak terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) besutan Airlangga Cs, ruang manuver parpol di Tanah Air menjadi terbatas. Tak ingin ketinggalan kereta, Nasdem dan Demokrat kemungkinan besar bakal berkoalisi ke Pilpres 2024. Menggenapi bekal presidential threshold, mereka disebut menyiapkan kursi buat PKS.
Jika terealisasi, impian koalisi kuda hitam ala AHY, Ketum Demokrat bukan mustahil, dengan paket Anies-AHY di tiket Pilpres mereka nantinya. Setidaknya itulah analisis Ali Rif'an, Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia. Pertemuan empat mata SBY dan Surya Paloh belum lama ini, sinyal kuat ke situ.
"Bisa jadi menjadi poros Nasdem, Demokrat, PKS (dan) King Maker-nya Surya Paloh, SBY dan JK," beber Ali, seperti dilansir RMOL, Jumat (10/6)/2022). Ketiganya, secara politik, dekat. Kalla sekutu politik Paloh di masa lalu. Kalla juga pernah menjadi tangan kanan SBY usai memenangi Pilpres 2004, meski akhirnya pecah kongsi.
Paloh dan SBY menyatu di urusan Pilpres, persisnya AHY. Kenapa? Demokrat berkepentingan mengusung sang ketum di tiket Pilpres sekaligus menggenapi presidential threshold koalisi Nasdem-PKS. Tanpa itu, Nasdem-PKS muskil mencalonkan jagoan mereka, Anies Baswedan ke Pilpres 2024.
Nasdem, karena Paloh tak mencalonkan Capres, berdalih usulan daerah, pilihannya ke Anies. Secara emosional, Anies-Paloh juga tak berjarak. Apalagi, Anies deklarator ormas Nasdem, sebelum menjadi parpol. PKS, karena kader internal rendah elektabilitas, secara psikologis juga cenderung ke Anies. Kalla, secara personal, dekat ke Anies dan Paloh.
"Siapa tokoh diusung? Anies Baswedan. Secara kalkulasi politik, ini logis di tengah posisi sudah terbentuknya KIB," beber Ali. Barter koalisinya dengan Demokrat, Kalla-Paloh menyodorkan Anies. SBY menyodorkan Demokrat. Sehingga, Anies lolos presidential threshold.
Kompensasi Kalla-Paloh, untuk sebagian, AHY menjadi duet Anies. PKS diyakini tak keberatan dengan skenario itu. Kompensasinya, jika menang, mereka dapat jatah menteri di kabinet lebih banyak. Persis seperti di saat SBY-Kalla memerintah dulu. Koalisi ke Nasdem-Demokrat, bagi PKS, juga lebih realistis dibanding ke PKB.
Nah, jika seperti itu, Ali memprediksi kemungkinan porosnya ada tiga. Dengan asumsi, Gerindra dan PDIP menjadi poros terpisah, termasuk menggandeng PKB nantinya. Namun, Ali menambahkan, juga terbuka kemungkinan dua poros saja, jika PDIP dan Gerindra melebur ke KIB. "Kalau empat poros kecil kemungkinan," beber Ali.
(*)