Perlintasan Pertama Di Kepri, Cen Kawal Rp 145 M Anggaran PLBN Serasan Di Natuna
angkaberita.id - Kendati bertipe C, berdasarkan kriteria Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), PLBN Serasan bukan hanya pertama di Kepri namun juga satu-satunya perlintasan laut di tapal batas barat wilayah Indonesia. Tak heran, pemerintah memprioritaskan pembangunannya bersama 10 PLBN lain di Tanah Air, dua tahun terakhir.
PLBN Serasan juga memiliki fasilitas pendukung, di zona inti maupun zona penunjang, dan nantinya bakal menjadi titik koordinasi lintas instansi pemerintahan di kawasan perbatasan. Kementerian PUPR telah memprioritaskan pengerjaannya sejalan Inpres No. 1/2019, dengan membangunnya sejak 2020.
Sehabis Lebaran, di bulan Mei pengerjaannya dijadwalkan rampung dari sedianya Februari 2022. Molornya penyelesaian, untuk sebagian, akibat kondisi cuaca dan pengiriman material keperluan pembangunan. Konsekuensinya, anggaran diperlukan juga membengkak.
Kabar baiknya, PLBN Serasan tak sekadar pos keimigrasian di tapal batas, namun lebih dari itu, pemerintah mengikhtiarkannya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Natuna. Karenanya, secara simultan, juga dibangun infrastruktur lainnya, terutama infrastruktur menjadi tanggung jawab Pemkab Natuna, seperti Puskesmas dan sebagainya.
Bupati Wan Siswandi, pertengahan Februari, meninjau lokasi. Kemajuan pembangunan disebut mencapai 75 persen, alias mendekati tahap akhir. "Kami berharap masyarakat menerima manfaat dari keberadaan PLBN Terpadu Serasan ini. Termasuk perekrutan tenaga kerjanya, juga memperhatikan warga setempat," tegas Bupati, seperti dilansir Sindonews, dua pekan lalu.
PLBN Serasan termasuk PLBN terpadu jalur laut, sehingga hanya dapat diakses melalui perairan. Data terhimpun, jumlah pelintas batas ke NKRI melalui gerbang Serasan setiap pekan sebanyak 30 orang. Nilai geostrategis PLBN Serasan, lokasinya berbatasan langsung dengan jiran, seperti Vietnam-Kamboja di utara, dan Singapura-Malaysia di barat dan timur.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BP2W) Kepri, sejak 5 November 2020 menggeber pengerjaan. Tak hanya pos lintas batas, di lokasi juga dibangun kantor syahbandar (KSOP) dan sejumlah infrastruktur pendukung. Duit APBN dialirkan ke lokasi sebesar Rp 133, 1 miliar pembiayaan tahun jamak 2020-2021. Belakangan membengkak menjadi Rp 145 miliar.
Keseluruhan, tahun 2020-2021, Kementerian PUPR membangun sebanyak 11 PLBN di sekujur negeri, dengan total anggaran Rp 2,77 triliun. "Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam kesempatan terpisah.
Monumen Garuda-Soekarno
Tekad pemerintah menjadikan PLBN Serasan sebagai pengungkit perekonomian setempat bukan isapan jempol. Terbukti, pemerintah mengupayakan penyelesaiannya tahun ini. Meskipun berstatus PLBN tipe C, tapi lantaran alasan geostrategis, nantinya juga dilibatkan pengamanan terbatas dari TNI-Polri di lokasi, selain dari Pemkab Natuna.
Sebagai penanda, di kawasan PLBN Serasan berdiri monumen Garuda dan Soekarno. Januari lalu, proses pemasangan patung setinggi tujuh meter sekaligus menjadi ikon PLBN Serasan, telah dilakukan. Seperti menyambut kedatangan segala anak bangsa ke Tanah Air, patung "founding father" itu mencerminkan kehadiran negara di tapal batas NKRI, terutama di Kepri.
Cen Sui Lan, Jubir Kepri di DPR, mengaku sejak awal terus mengawal pembangunan PLBN Serasan. Selain nilai ekonomis, juga kepentingan kedaulatan. Kabupaten Natuna, di mata Cen, juga selalu mendapatkan perhatian tangan kanan Airlangga Hartarto, Ketum Golkar, di kepengurusan pusat pengajian DPP Al Hidayah.
"Setelah sempat tertunda, kita akan jadwalkan turun kembali ke Natuna," kata Cen, Minggu (27/2/2022). Selain PLBN Serasan, sejumlah program infrastruktur bersumber dana aspirasi Cen juga tersebar di kabupaten tapal batas utara di Kepri itu. Seperti PISEW, dan pengadaan radar BMKG keperluan pendataan cuaca di sana.
(*)