Soal Gawe Bergengsi G-20, Kepri Ternyata Belum Selevel Solo Dan Medan?

ansar ahmad dan muhammar rudi dalam suatu acara/foto via inikepri.com

Soal Gawe Bergengsi G-20, Kepri Ternyata Belum Selevel Solo Dan Medan?

angkaberita.id - Kendati dekat Singapura, termasuk klaim sukses menekan pandemi COVID-19, Kepri khususnya Nongsa dan Lagoi agaknya belum dipercaya Presiden Jokowi menjadi lokasi pertemuan agenda G-20 tahun 2022 di Tanah Air. Meskipun, sebagai gantinya pemerintah dikabarkan memberikan lampu hijau travel bubble dengan Singapura.

Disebut-sebut, keputusan itu bakal diumumkan saat retreat meeting Presiden Jokowi dan PM Lee Hsien Loong di Bintan, Januari 2022 ini, meskipun tak sekrusial isu kedaulatan udara (FIR). Soal gawe G-20, sejumlah kalangan telah menyuarakan agar Batam-Bintan kebagian itenari agenda G-20 demi membukakan mata dunia soal Kepri di masa pandemi.

Komisaris PT PLN Batam termasuk menggaungkan keinginan itu. Hanya, ibarat berteriak di padang pasir, untuk sebagian, keinginan itu tak menggema ke Pemprov Kepri dan Pemko Batam. Isu G-20 masih kalah dibanding "rivalitas" sirkuit balap internasional di Nongsa dan Lagoi, atau kasak kusuk pejabat calon pemenang lelang jabatan edisi 2022 di Pemprov Kepri.

"Usulan bagus. Kalau segi fasilitas amenitas (seperti kenyamanan dan sejenisnya) memungkinkan," kata Buralimar, Kepala Dispar Kepri, merespon lontaran orang kuat PT PLN Batam. Syamsul Bahrum, Asisten II Setdaprov Kepri, bahkan menilai Nongsa dan Lagoi cocok.

"Jika buat rangkaian acara business to business di Batam, tapi governmental delegation cocok di Bintan," sebut Bahrum merespon kemungkinan Kepri menjadi lokasi G-20. Hanya saja, Bahrum tak ingin dikutip komentarnya sebagai sikap Pemprov, tapi sebagai Ketua Ikatan Alumni Lemhanas di Kepri. Selebihnya hilang tertelan rutinitas.

Alhasil, Presiden Jokowi dan Menkeu Sri Mulyani memilih sejumlah kota lainnya, termasuk Solo dan Medan, tanpa melihat klaim kesuksesan vaksinasi Kepri tertinggi di Tanah Air, termasuk herd immunity berdasarkan survei serologi Kemenkes RI. Presiden agaknya memiliki pertimbangan lain.

Padahal, Bali begitu mendengar sebagian agenda G-20 berpindah ke Jakarta langsung berteriak, terutama asosiasi pelaku usaha pariwisata. Bahkan, Gubernur Bali I Wayan Koster sampai harus turun tangan menenangkan keresahan.

Seperti dilaporkan detikcom, Kamis (20/1/2022), Kemenkeu memindahkan agenda finance track (pertemuan di bidang keuangan) ke Jakarta karena alasan kesehatan seiring melejitnya kasus COVID-19 varian Omicron. Kontan pelaku pariwisata di Bali kecewa dengan putusan itu.

"Kami kaget dan kecewa dengan pemindahan acara finance track G20 bulan Februari 2022 ke Jakarta dengan alasan kesehatan," tegas I Wayan Puspa Negara, Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB). Dalam surat tertanggal 19 Januari 2022, tertulis agenda finance track seperti 2nd Finance and Central Bank Deputies (FCBD) dan 1st Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCB) berpindah ke Jakarta. Sedianya dihelat di The Nusa Dua, 15-18 Februari 2022.

Dia menduga ada sesuatu di Bali sehingga pemerintah mengalihkan ke Jakarta, meskipun puncaknya tetap di Denpasar, yakni G20 Leaders Summit. Dengan pengalihan itu, jatah Bali bekurang satu dari sebelumnya 35 agenda. Kota lain dalam daftar agenda G-20 ialah Bogor, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Labuan Bajo, Medan, Lombok dan Manado.

Seperti diketahui, KTT G-20 di Roma, Italia, akhir Oktober lalu memutuskan Indonesia memimpin (rotating presidency) G-20 selama setahun ke depan. Indonesia menjadi negara Asean pertama mendapatkan kepercayaan itu, menepikan Singapura dan Malaysia.

(*)

Bagikan