KEK Galang Batang Di Bintan Ungguli KEK Dukungan Singapura, Kenapa?
angkaberita.id - Kalau Bintan mengandalkan duit Lagoi demi menggerakkan ekonomi APBD mereka, Kepri kemungkinan besar berharap KEK Galang Batang mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Bumi Segantang Lada, meskipun tidak dalam waktu dekat.
Sebab, berdasarkan data, realisasi KEK Galang Batang di Bintan tertinggi di antara 19 KEK, termasuk 8 telah operasional, di Tanah Air. Bahkan, jauh di atas KEK Kendal dukungan Singapura. Hingga Desember 2021, tercatat realisasi investasi di 19 KEK tadi sebesar Rp 54,6 triliun, atau 59 persen dari komitmen investor.
Nah, KEK Galang Batang paling moncer dengan realisasi Rp 12,8 triliun. Kedua dan ketiga masing-masing, KEK Sei Mangkei di Sumut Rp 5,2 triliun dan KEK Kendali di Jateng Rp 2 triliun. Dilansir dari Katadata, Senin (6/12/2021), 19 KEK tadi terdiri 11 KEK Industri dan 8 KEK Pariwisata.
KEK Galang Batang termasuk KEK Industri, dengan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), pengelola smelter bauksit kapasitas 1 juta ton per tahun, menjadi jangkar investasi. Nilai komitmen KEK di Tanah Air bakal bertambah menyusul hadirnya investasi PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Industri JIIPE Gresik. Mereka telah ground breaking pada 11 Oktober 2021.
Dengan investasi Rp 42 triliun, Freeport Indonesia bakal membangun smelter tembaga kapasitas single line terbesar dunia, yakni 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya, dengan proyeksi serapan tenaga kerja 40 ribu pekerja. Hanya, smelter tadi memerlukan pasokan gas stabil dan harga kompetitif.
Kabar baiknya, produk sampingan smelter seperti asam sulfat, terak tembaga, dan gypsum, akan menjadi bahan baku industri pupuk di kawasan sama. “Artinya, seluruh alur rantai produksi akan tercipta di dalam kawasan industri JIIPE dan bermanfaat luas bagi perekonomian Gresik dan Jawa Timur hingga nasional,” kata Dirjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto, Senin.
Seperti diketahui, bersama nikel dan bauksit, tembaga bakal menjadi mineral buruan industri masa depan, terutama industri berbasis tenaga listrik seperti transportasi dan sejenisnya. Nikel paling banyak terkonsentrasi di Tanah Air. Eko mengungkapkan, kinerja ekspor dari KEK terus meningkat.
Tahun 2020, nilai ekspor KEK Sei Mangkei mencapai Rp 5,18 triliun, dan terus bertambah seiring berlanjutnya produksi oleokimia. KEK Palu pendapatan ekspor Rp 79,9 miliar, dengan imbas pertumbuhan ekonomi Sulawesi dan lapangan kerja. KEK Kendal menyerap tenaga kerja terbesar mencapai 4.531 orang. Secara keseluruhan, kata Eko, jumlah tenaga kerja di 8 KEK operasional mencapai lebih 27 ribu orang.
(*)