Singapura-Malaysia Buka Johor, Kepri Fokus COVID-19 Varian Omicron Saja!
angkaberita.id - Tak peduli varian baru COVID-19, warga Singapura membulatkan tekad berkunjung ke Malaysia menumpang bus, Senin (29/11/2021) sekaligus menandai pembukaan gerbang darat Singapura-Malaysia lewat skema VTL. Bus pertama bertolak ke Johor pukul 08.00 waktu setempat, mengangkut penuh penumpang.
Termasuk Kelvin Teo (35), ahli bioteknologi. Lantaran COVID-19, dia tak pulang sejak 18 Maret tahun lalu, seiring lockdown di Malaysia menyusul meningkatnya kasus di Negeri Mahathir. Bersama istri, Christine Poh (34) dia mengaku senang akhirnya bisa pulang kampung. Pagi-pagi dia telah mengantre di Terminal Woodlands, sejak pukul 05.30.
Sang istri meluapkan kegembiraannya. "Saat Malaysia mengumumkan lockdown, kami memutuskan ke Singapura selama dua pekan sebab suami kerja di sana. Tapi, dua pekan ternyata berujung dua tahun," seloroh dia ke straitstimes, Senin. Selain ke Malaysia, per 29 November 2021, Singapura juga sepihak membuka penerbangan ke Jakarta.
Sejak 22 November, Singapura juga telah membuka pelayanan izin masuk ke Negeri Singa. Sejumlah kalangan di Tanah Air menyambut gembira pembukaan pintu Singapura, meskipun sepihak. Sebab, pemerintah belum mengizinkan WN Singapura berkunjung ke Tanah Air.
Hanya saja, masih menjadi misteri soal ketentuan penerbangan tertentu, seperti terungkap saat pembahasan Menlu Retno dengan Menlu Vivian Balakhrishnan soal VTL menjelang retreat meeting PM Lee Hsien Loong dan Presiden Jokowi di Lagoi, Bintan akhir Desember 2021.
Di Kepri, Gubernur Ansar dalam sejumlah kesempatan mengklaim siap menerima travel bubble dari Singapura, dengan menyiapkan tahap pertama Lagoi, Bintan, dan selanjutnya Nongsa di Batam per 14 Oktober 2021, dengan klaim telah menerapkan blue pass dan sebagainya.
Terakhir, sepanjang September-Oktober 2021, Ansar telah berkoar Kepri siap menerima kunjungan pelancong Singapura, bahkan bela-belain membantah pemberitaan media Singapura soal kabar pembatalan kebijakan berkiblat ke Phuket Sandbag itu.
Namun, seperti juga janji-janji Ansar sejak awal tahun 2021, hingga pengujung November, tak pernah terealisasi. Belakangan Ansar agaknya tahu diri, travel bubble urusan pemerintah pusat, bukan Pemprov Kepri. Termasuk kebijakan karantina lima hari dan kewajiban jaminan asuransi minimal Rp 1 miliar saat masuk ke Tanah Air dengan visa kunjungan wisata.
Sadar travel bubble bukan sekadar urusan membuka gerbang perbatasan, Ansar akhirnya memilih menyiapkan duit APBD di tahun 2022 demi mempromosikan pariwisata Kepri. Dia meyakini, tahun depan situasi pandemi COVID-19 kian mereda. Duit Rp 2 miliar disiapkan, termasuk Rp 500 juta buat promosi destinasi wisata ke banyak tujuan.
Kini, Gubernur Ansar sebaiknya fokus mewaspadai COVID-19 varian Omicron saja. Agar klaim kesuksesan bersama Forkompimda di Kepri melandaikan pandemi terjaga, dengan terus memaksimalkan capaian vaksinasi. Sebab, seperti juga varian-varian sebelumnya, Kepri tak pernah steril dari penyebaran. Toh, akhir tahun Kepri juga bakal PPKM Level 3 secara nasional mengantisipasi lonjakan COVID-19 selama Nataru.
(*)