PM Lee-Presiden Jokowi Bertemu Di Lagoi, Ansar Kucurkan Rp 1,5 Miliar Famtrip Ke Kepri!
angkaberita.id - Setelah bertemu PM Malaysia, Rabu (10/11/2021) pekan lalu, Presiden Jokowi dijadwalkan berjumpa PM Singapura di Lagoi, Bintan, akhir tahun ini. Pembukaan pintu wisata, termasuk melalui skema vaccinated corridor lane (VCL), diyakini menjadi agenda pertemuan bertajuk retreat meeting itu.
Pertemuan itu, untuk sebagian, juga menjadi perjumpaan pertama keduanya setelah pertemuan terakhir tahun 2019, tahun 2020 ditiadakan karena pandemi COVID-19. Setiap tahunnya, Presiden Jokowi dan PM Lee Hsien Loong, bertemu demi penguatan hubungan bilateral kedua negara, dengan tempat bergantian sejak 2016.
Seperti dilaporkan channelnewsasia , Jumat (12/11/2021) pekan lalu, Jokowi-Lee bakal mendiskusikan pembukaan pintu perbatasan, termasuk wisman. Meskipun tidak seluruh daerah di Tanah Air, Jokowi berencana membuka sejumlah daerah lewat skema koridor perjalanan (TCA). "Mungkin, Bintan dan Singapura, atau Bali dan Singapura, Jakarta ke Singapura, semisal. Tapi, sekali lagi, pembukaan secara bertahap," kata Jokowi.
Kemungkinan pembukaan pintu wisata, termasuk ke Bintan, bukan tak ada. Menlu Singapura saat ke Jakarta, akhir Maret 2021, mengungkapkan skenario itu. Seperti dilansir straitstimes, 26 Maret 2021, Menlu Vivian Balakrishnan juga mengulang skenario itu saat bertemu Menpar Sandiaga Uno.
Pembukaan, kata Balakrishnan, tetap dalam koridor keamanan dan secara bertahap, sesuai situasi pandemi COVID-19. Hanya saat itu, situasi pandemi COVID-19 di Singapura tengah melandai, dan di Tanah Air sedang meningkat. Beberapa bulan kemudian, situasi berbalik dengan Singapura banjir kasus baru sejak September 2021 saat pandemi di Tanah Air cenderung melandai.
"Kita akan melihat kepentingan bersama, dan seperti pembicaraan sebelumnya, sepertinya Bintan akan menjadi lokasi," kata Balakrishnan saat itu. Hanya, Bintan dimaksud dijadwalkan sebagai lokasi pertemuan Jokowi dan Lee, melanjutkan retreat meeting tahunan. Namun, jika PM Singapura berkenan ke Lagoi, Bintan, secara tidak langsung Singapura memberi lampu hijau warga mereka masuk ke Kepri.
Apalagi, bersama Bali, Kepri merupakan daerah skema travel bubble sejak 14 Oktober 2021. Alasan keluarga agaknya akan menjadi skenario paling masuk akal pembukaan pintu Singapura ke Kepri, dan sebaliknya, seperti alasan pembukaan Singapura ke Malaysia melalui VCL, dua pekan lalu.
Promosi Wisata Kepri
Terpisah, Gubernur Ansar optimistis tahun 2022 menjadi kebangkitan pariwisata Kepri. Sebagai bukti keyakinan itu, Pemprov Kepri menyiapkan duit Rp 1,5 miliar khusus famtrip menjual paket wisata Kepri menggandeng para agen travel di Bumi Segantang Lada.
Janji Ansar dikemukakan saat meriung dengan kalangan agen perjalanan tergabung dalam Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) di Batam, Minggu (14/11/2021). Tak hanya itu, Ansar juga menjanjikan duit Rp 500 juta khusus promi pariwisata, termasuk di Anambas dan Natuna.
“Mudah- mudahan target kita, awal Februari 2022 nanti, famtrip segera bisa kita buka dengan mengundang sebanyak mungkin wisatawan dari berbagai negara, untuk datang ke Kepri, ” kata Ansar, seperti dilansir batampos.id, Minggu (14/11/2021). Ketua DPP Astindo, Pauline Suherno merespon baik janji Ansar.
Kata dia, usaha tour and travel agent harus bekerja keras lagi, terutama menyiasati kebijakan pemerintah mengizinkan anak usia di bawah 12 tahun melakukan perjalanan, termasuk naik pesawat. Kemenpar Sandiaga di Yogyakarta, juga menggarisbawahi pentingnya anak bagi sektor pariwisata. Karena itu, dia menantang Pemda mendiskresi kebijakan, dan Pemkab Bintan telah mengizinkan anak usia di bawah 12 tahun berwisata di Lagoi.
Kadispar Kepri, Buralimar juga melihat Kepri dapat meyakinkan pemerintah Singapura, target utama wisata di Bumi Segantang Lada, dengan mendatangkan agen perjalanan mereka secara terbatas ke Kepri. Sehingga mereka dapat meneruskan ke otoritas di Negeri Singa betapa siapnya Kepri menyambut kedatangan wisman di saat pandemi COVID-19.
(*)
UPDATE: Sebelumnya Tertulis Di Judul "...Rp 1,4 Miliar..." Seharusnya Rp 1,5 Miliar.