Singapura Pasrahkan (Sebagian) Masa Depan Ke Kepri, Cangkokkan Nongsa One Di Batam
angkaberita.id – Singapura agaknya menyerahkan sebagian masa depan mereka ke Batam, termasuk melalui investasi energi baru dan terbarukan (EBT) penyediaan listrik. Terbaru, bisnis masa depan mereka juga dicangkokkan ke Batam, melalui proyek Nongsa One.
Praktis, dua pekan terakhir, kabar duit Singapura bakal membanjiri Batam terus bergulir. Selain investasi listrik tenaga surya di Pulau Bulan dan Dam Duriangkang, diam-diam Singapura juga menggelontorkan, tahap pertama, duit 40 juta dolar Sing, dengan kurs Rp 10 ribu per dolar setara Rp 400 miliar, ke Nongsa. Keseluruhan investasi nantinya menembus Rp 3 triliun.
Bertajuk Nongsa One, seperti dilansir Straits Times, bakal menjadi proyek pusat data pertama Singapura di Batam. Data Center First, operator proyek Nongsa One dengan kapasitas 30 MW, berpusat di Nongsa Digital Park. Kehadirannya akan memperkuat koneksitas digital Singapura dan Batam.
Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong menyatakan kehadiran Nongsa One bakal menegaskan posisi strategis Nongsa Digital Park di Batam bagi Singapura dan ekosistem teknologi informasi dunia. "Nongsa One akan memperkuat status Nongsa sebagai simpul jasa teknologi informasi dan pusat data," kata Gan.
Berdiri di lahan seluas 2,5 hektare, Nongsa One akan selesai pembangunan pada 2023. Desainnya nanti sesuai standar Uptime Tier III. CEO Nongsa Digital Park, Mike Wiluan menyatakan, Data Center First akan menjadi perusahaan data center internasional pertama beroperasi di Batam.
Mike, seperti dilansir bisnis.com, mengungkapkan proyek nantinya berkonsep “powerhouse” sehingga Nongsa One dapat meningkatkan skala kebutuhan listrik secara independen untuk dua gedung di kompleks itu. Nongsa One telah mendapatkan komitmen pasokan listrik dari dua gardu independen di jaringan distribusi listrik PT PLN Batam.
Dua gardu itu akan menghubungkan Nongsa One dengan dua jalur kelistrikan independen. Sebagai pusat data tidak terikat satu jaringan (network neutral), Data Center First hingga kini akan memiliki konektivitas aman dari tiga penyedia kabel bawah laut, dua penyedia layanan jaringan internasional dan dua ISP bisnis mengkoneksikan Singapura dan Jakarta via Nongsa.
CEO Data Center First Ka Vin Wong senang dapat hadir di Nongsa Digital Park. Permintaan data ke mereka, Wong mengakui, terus meningkat. "Kami terus menerima minat dari penyelenggaran jasa telekomunikasi, penyedia infrastruktur cloud, dan penyedia layanan e-commerce," ujar Wong. Menko Perekonomian Airlangga bungah dengan investasi itu. Sebab, diperkirakan duit investasi asing masuk 300 juta dolar Sing ke Nongsa Digital Park. (*)