COVID-19: Skenario PCR Test Jadi Rp 450 Ribu, BOR-Isoman Kepri Bakal Melejit?

lebih banyak rumah sakit swasta merawat pasien covid-19 selama maret 2020 hingga mei 2021. foto rsup raja ahmad thabib kepri/foto via kepriprov.go.id

COVID-19: Skenario PCR Test Jadi Rp 450 Ribu, BOR-Isoman Kepri Bakal Melejit?

angkaberita.id - Demi percepatan kebijakan 3T (testing, tracing and treatment), khususnya testing kasus COVID-19, Presiden Jokowi menginstruksikan Kemenkes menurunkan biaya PCR Test di kisaran Rp 450 ribu-Rp 550 ribu. Tak hanya itu, Presiden juga meminta hasil PCR Test dapat diketahui dalam waktu 1x24 jam sejak pengambilan sampel.

"Saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran antara Rp 450.000 sampai Rp 550.000," kata Jokowi, seperti dilansir detikcom, Minggu (15/8/2021).

Presiden memerintahkan agar hasil PCR Test juga keluar waktu paling lama sehari. "Saya meminta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam," kata Jokowi. Kata Presiden, dalam menangani COVID-19, memperbanyak testing menjadi satu ikhtiarnya.

Nah, penurunan biaya PCR test merupakan satu cara memperbanyak testing. Berikut pernyataan lengkap Jokowi:

"Salah satu cara untuk memperbanyak testing adalah dengan menurunkan harga tes PCR. Dan saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini. Saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran antara Rp 450.000 sampai Rp 550.000. Selain itu juga saya minta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1 x 24 jam. Kita butuh kecepatan"

Jika terealisasi, bagaimana dampaknya bagi penanganan COVID-19 di Kepri? Tak mudah menjawabnya, namun kurun dua bulan terakhir, pemerintah melalui Instuksi Mendagri berkenaan dengan kebijakan PPKM menargetkan kabupaten/kota di Kepri testing harian sesuai dengan laju kasus demi menekan positivity rate.

Hanya saja, rasio LRI alias lacak rawat dan isolasi di Kepri, setidaknya hingga awal Juli 2021, belum menggembirakan. Meski demikian, kasus COVID-19 di Kepri, data Kemenkes RI, dalam beberapa pekan terakhir menurun, terbukti dengan terus turunnya kasus aktif di Kepri. Pemprov bahkan mengklaim BOR di rumah sakit juga menurun.

PPKM diklaim menjadi pemicu penurunan, meskipun tak sedikit suara menyebut penurunan BOR akibat banyak pasien COVID-19 memilih isolasi mandiri, dengan risiko terlambat dirawat ke rumah sakit saat mendadakgejala berat. Bukti sahihnya, Kepri kasus kematian Isoman tertinggi di Sumatera.

(*)

Bagikan