COVID-19: Agustus Kunci Pelonggaran PPKM Kepri, Epidemiolog Beri Lampu Hijau!

ansar ahmad dan muhammar rudi dalam suatu acara/foto via inikepri.com

COVID-19: Agustus Kunci Pelonggaran PPKM Kepri, Epidemiolog Beri Lampu Hijau!

angkaberita.id- Kalangan epidemiolog menilai rencana pemerintah melonggarkan PPKM, secara bertahap, mulai September tak berlebihan. Sepanjang pemerintah konsisten dengan tiga strategi menekan pandemi COVID-19 seperti percepatan vaksinasi, 3T dan menjaga BOR tak meluber 100 persen, serta mengawal Prokes di masyarakat.

Sebab, seperti dilansir Katadata, sejumlah epidemiolog memperkirakan COVID-19 varian delta penularan mulai melandai bulan depan, meskipun perkiraan baru benar-benar terjadi pelandaian pada Oktober. Pemerintah, untuk itu, perlu meningkatkan penelusuran kasus, tes, perawatan pasien positif, hingga vaksinasi.

"Masa krisis varian delta 10-12 minggu. Jadi September memang masa turun bertahap," kata Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, Selasa (3/8/2021). Sedangkan Epidemiolog Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani mengatakan pembukaan aktivitas ekonomi harus dibarengi jaminan penerapan adaptasi kebiasaan baru, khususnya disiplin Prokes ketat.

"Harus bisa menjamin adaptasi kebiasaan baru dilakukan masyarakat dalam kondisi pandemi masih berlangsung," ujar Laura. Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan melonggarkan PPKM mulai September mendatang.

Nah, menurutnya, pemerintah akan meningkatkan cakupan vaksinasi, 3T dan Prokes. Upaya itu harus dilakukan selama Agustus ini. Presiden, lanjut Luhut, memerintahkan persiapan langkah sedetail-detailnya agar September dapat dibuka bertahap. Pemerintah, Luhut menambahkan, memastikan pasokan vaksin mencukupi dan sesuai target vaksinasi.

Selain itu, pemerintah akan menggandeng seluruh pihak meningkatkan kesadaran penerapan protokol kesehatan. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi akan meningkat hingga 70 juta dosis pada Agustus dan September. "Sehingga beban vaksinasi akan sangat tinggi," ujar Budi.

Selama Januari-Juli, Indonesia baru menerima 90 juta dosis vaksin atau 20 persen dari target vaksin. Selebihnya, 258 juta dosis vaksin atau 80 persen dari target vaksin akan tiba pada Agustus-Desember. Di luar itu, Menkes menambahkan, ada potensi tambahan vaksin selama Agustus-Desember sebanyak 70 juta dosis.

Sehingga pemerintah berpotensi mendapatkan 331 juta dosis selama lima bulan ke depan. "Ini hampir 4 kali lipat dari apa yang kita peroleh Januari-Juni. Ini perlu peningkatan dari sisi vaksinasi di daerah," ujar Budi. Bagaimana di Kepri? Pemprov seperti ditegaskan Gubernur Ansar akan all out menekan pandemi di Bumi Segantang Lada.

Bukan hanya menggencarkan vaksinasi, Pemprov juga menyisir APBD di setiap OPD demi kepentingan refocusing anggaran, terutama penanganan COVID-19 dan penyediaan perlindungan sosial. Kondisi terkini, hingga 2 Agustus 2021, Kepri mencatatkan vaksinasi tertinggi ketiga di Tanah Air, dan bersiap menuju sejuta vaksinasi.

PPKM Level 1-4 di Kepri, khususnya di Batam-Tanjungpinang, klaim Ansar, berhasil menekan angka penularan hingga setengahnya. Pekerjaan terberat sekarang ialah test, tracing, treatment seperti amanat PPKM Level. Sebab, khusus vaksinasi, TNI-Polri bakal terlibat secara intensif seiring keputusan pusat melibatkan mereka demi percepatan di daerah.

(*)

Bagikan