COVID-19: Kepri Tertinggi Pasien Isoman Meninggal Di Sumatera, Mobilisasi Dokter Magang!

lebih banyak rumah sakit swasta merawat pasien covid-19 selama maret 2020 hingga mei 2021 di tanah air. foto rsup raja ahmad thabib kepri/foto via kepriprov.go.id

COVID-19: Kepri Tertinggi Pasien Isoman Meninggal Di Sumatera, Mobilisasi Dokter Magang!

angkaberita.id - Kasus kematian pasien Isoman alias isolasi mandiri di Kepri tertinggi di Sumatera seiring keterbatasan ruang perawatan rumah sakit (BOR) akibat lonjakan kasus COVID-19. Kurun 1 Juni-27 Juli, berdasarkan data LaporCovid-19, tercatat sebanyak 2.707 kasus kematian pasien Isoman dan di luar rumah sakit.

Seperti dilansir Katadata, DKI Jakarta provinsi terbanyak kasus kematian pasien Isoman, yakni 1.218 jiwa. Jawa Barat menyusul dengan 701 kasus, DI Yogyakarta (307), Jawa Tengah (177), Jawa Timur (139), dan Banten (113).

Secara nasional, Kepri menjadi provinsi luar Jawa tertinggi kasus pasien Isoman meninggal, yakni 13 kasus, Nusa Tenggara Barat menyusul sebanyak delapan kasus kematian. Sehingga di Sumatera, masih berdasarkan data sama, Kepri bertengger tertinggi kasus kematian pasien Isoman dibanding sembilan provinsi tetangga.

Riau dan Lampung menyusul kedua dan ketiga, msing-masing, 5 dan 4 kasus. Tingginya kasus di Jakarta, untuk sebagian, lanraran Pemprov DKI cukup intensif mendata dan membuka akses informasi statistik kematia pasien Isoman. Lapor Covid-19 menilai banyak daerah belum terbuka, sehingga kasus terungkap belum menggambarkan kondisi sebenarnya.

Asumsinya sederhana, lonjakan kasus COVID-19 mengakibatkan ruang perawatan langka bagi semua pasien. Isoman menjadi pilihan dalam kondisi terbatas, di tengah keterbatasan oksigen dan obat-obatan, sehingg memperbesar risiko kematian pasien Isoman.

Belum lagi stigma terkena COVID-19 di masyarakat. Bagi pasien, ketakutan dikucilkan sekaligus menjadi beban sosial memaksa pasien Isoman enggan melaporkan diri. Jumlah kematian berpotensi meningkat karena pasien Isoman tak terpantau tenaga kesehatan, dan warga lingkungan setempat.

“Kematian itu adalah produk kronis. Terjadi akibat berbagai keterlambatan, dari mulai dideteksi, ditemukan, dirujuk, hingga ditangani. Itulah penyebab kematiannya,” papar epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman. Pemda katanya, perlu membangun pusat Isoman terpantau Nakes dan masyarakat.

Kemudian, terpenting menurut Dicky, terjaminnya dukungan sosial, ekonomi dan medis bagi pasien Isoman dapat meringankan beban mereka. Masyarakat dapat dilibatkan membantu melacak kasus COVID-19. Dalam kondisi genting, Pemda dapat mempekerjakan mahasiswa magang dokter di rumah sakit.

Kabar buruknya, belum ada strategi tunggal Pemda di Kepri menghadapi kondisi itu. Kabar baiknya, justru inisiatif warga, meskipun sporadis, justru lebih dominan. Aksi filantropis bagi-bagi sembako terdengar di Tanjungpinang. Begitu juga aksi peduli berbagi oksigen gratis, seperti dilakukan Cen Sui Lan, anggota DPR di Batam, dan ITM Kepri di Tanjungpinang.

Rudy Chua, anggota DPRD Kepri berinisiatif menyalurkan kebutuhan obat-obatan kepada pasien Isoman, termasuk membantu mengecek ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit. Sedangkan Klinik Tanpa Kasir NU dengan kendali Dokter Hisnindarsyah turun merawat pasien Isoman melalui grup WA, termasuk menyediakan akses obat-obatan dan keperluan logistik pasien melalui grup WA sosial.

courtesy by katadata

(*)

Bagikan