Pilwawali Tanjungpinang, Golkar Klaim Intens Ke Rahma, Kemana Angin Dukungan PDIP?
angkaberita.id – Persaingan mengisi kursi wakil walikota setelah Rahma resmi menjabat Walikota Tanjungpinang belum berujung. Kedua calon, yakni Ade Angga dan Endang Abdullah, dikabarkan tengah menggeber lobi-lobi Parpol secara intensif.
Pada saat sama, Rahma sibuk mengkonsolidasikan pemerintahannya, dengan menggelar sejumlah resafel pejabat OPD. Bahkan, berjeda sepekan, Rahma telah dua kali menata ulang SDM di Pemko demi memaksimalkan kinerja pemerintahannya sehabis banjir menerjang Bumi Gurindam awal tahun baru lalu.
Terbaru, Golkar mengklaim telah menjalin komunikasi intensif dengan Walikota. Kendati berkursi signifikan di Senggarang, Golkar agaknya masih berhitung dengan dinamika peta dukungan Parpol di DPRD Tanjungpinang. Apalagi, Gerindra juga bukan Parpol kemarin sore. Endang Abdullah diyakni berpeluang sama kuat dengan Ade Angga.
“Kami (Golkar) terus berkomunikasi dengan Ibu Rahma,” klaim Ashadi Selayar, Ketua Harian Golkar Tanjungpinang, pekan lalu. Golkar, kata Ashadi, juga berkomunikasi dengan Parpol berkursi lainnya di DPRD demi memuluskan langkah pencalonan kader andalannya. Golkar dan Gerindra, keduanya sama-sama, mengusung Syahrul-Rahma pada Pilwako 2018 silam.
Duet keduanya sukses mematahkan ambisi sang petahana, Lis Darmansyah meskipun memiliki lebih banyak kursi dan koalisi Parpol pengusung. Namun kerjasama itu, menyusul wafatnya Syahrul Walikota Tanjungpinang awal tahun lalu, kini harus berujung duel dua sekawan berebut kursi wakil walikota setelah wakil Syahrul itu bergeser menjadi kader Nasdem.
Dengan bergabungnya Rahma ke Nasdem, peta persaingan Ade Angga-Endang Abdullah menjadi lebih sengit. Seperti Golkar, Nasdem juga berkursi signifikan di DPRD Tanjungpinang. Bahkan, kader Nasdem juga duduk di unsur pimpinan DPRD bersama Golkar dan PDIP sekaligus menjadi tiga besar Parpol pemenang Pileg 2019 di Bumi Gurindam silam.
Kini, secara politis, posisi Nasdem menguat dengan Rahma kadernya menjabat Walikota Tanjungpinang. Dukungan Nasdem, dan terutama Rahma, menjadi kunci penentuan siapa berhak “mengisi” kursi wakil walikota Tanjungpinang di periode tersisa. Dalam posisi sekarang, Nasdem menjadi kunci pengubah peta persaingan.
“Dengan siapa Rahma cocok (dari dua nama itu). Maka Nasdem besar kemungkinan akan fokus ke sana,” kata Robby Patria, Analis Politik Kepri di Tanjungpinang, belum lama ini. Selain Nasdem, Parpol seperti PKS, Hanura dan Demokrat juga besar perannya dalam mengubah arah angin dukungan saat pemilihan kelak.
Jika skenarionya koalisi Pilgub Kepri, dengan Golkar dan Nasdem sukses mendudukkan Ansar Ahmad-Marlina Agustina, ketiga Parpol itu bakal menjadi “swing vote” penentu peta dukungan. Asumsinya, peta persaingan bakal terbelah menjadi dua kutub. Yakni, koalisi Gollar-Nasdem dan koalisi PDIP-Gerindra.
“PKS dan Hanura (serta Demokrat) bakal menjadi rebutan,” urai Zamzami A. Karim, Analis Politik Kepri di Tanjungpinang, membedah peta kontestasi. Di Pilgub, PKS Hanura dan Demokrat menjadi kutub ketiga dengan mengusung Isdianto-Suryani, bersaing dengan Ansar-Marlin (Golkar-Nasdem) dan Soerya-Iman (PDIP-Gerindra).
Namun, seperti diyakini Patria, peta politik di Tanjungpinang tidak sesolid itu. Bahkan, disebutnya, dinamikanya bisa jadi lebih cair, termasuk saat kontestasi Ade Angga-Endang Abdullah nantinya. Dengan kata lain, PDIP dengan lima kursi seperti Golkar di DPRD Tanjungpinang, sedikit banyak, juga bakal menentukan arah angin persaingan nantinya.
Dengan status Parpol pemenang Pileg 2019 di Tanjungpinang, PDIP berkepentingan mendudukkan kadernya di Pilwako 2024 mendatang. Apalagi Weni, Ketua DPC PDIP Tanjungpinang juga menjadi Ketua DPRD Tanjungpinang. Praktis, jika perspektifnya Pilwako 2024 secara teori, nantinya bukan hanya persaingan Golkar dan Gerindra, namun juga Nasdem dan PDIP.
Weni, Ketua DPC PDIP Tanjungpinang belum bisa dikonfirmasi. Permintaan wawancara lewat WA belum direspon. Namun, tanpa mengesampingkan Endang, dapat dikatakan kontestasi pemilihan wakil walikota Tanjungpinang nantinya, juga tak ubahnya kontestasi antara Ade Angga, Rahma dan Weni sekaligus uji kepiawaian bermanuver ketiganya.
Selain kader Parpol pemenang Pileg Tanjungpinang, ketiganya juga bersaing dalam senyap. Ilustrasinya, Golkar dan PDIP pernah memiliki “memori” tak mengenakkan dengan Rahma, namun PDIP dan Rahma juga berkepentingan “meminimalkan” calon pesaing di kontestasi Pilwako mendatang. (*)