Sinyal MUI Dan Blak-blakan Menkopolhukam, Siapa Kapolri Pilihan Jokowi?
angkaberita.id – Siapa Kapolri pilihan Jokowi masih menjadi teka-teki hingga kini, meskipun Kompolnas telah mengusulkan lima nama calon pengganti Jenderal Idham Azis ke Presiden, pekan lalu. Namun, pesan tersirat MUI dan pengakuan blak-blakan Menkopolhukam di balik lika-liku penunjukkan Kapolri menjadi sinyal. Benarkah?
Menkopolhukam sekaligus Ketua Kompolnas, Mahfud MD menegaskan, nama menguat di media beberapa waktu terakhir, seluruhnya masih sebatas spekulasi. “Sampai saat ini, Presiden (Jokowi) belum mengirim nama calon Kapolri ke DPR,” tegas Mahfud, seperti dilansir detikcom, Selasa (12/1/2021).
Mahfud justru blak-blakan mengungkapkan cara Presiden Jokowi dalam memutuskan pejabat kepercayaan sekaligus ‘tangan kanan’-nya, termasuk Kapolri. Presiden kata Mahfud, biasanya meminta dibuatkan 5 draft surat pengusulan berisi nama masing-masing kandidat.
“Pada saat yang tepat beliau tandatangani salah satu, sedang draf surat yang tidak ditandatangani dimusnahkan. Jadi tak ada yang tahu kecuali setelah diumumkan secara resmi,” kata Mahfud melalui akun Twitter @mohmahfudmd, Selasa (12/1/2021). Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Idham Azis memasuki pensiun bulan Februari mendatang.
Kompolnas pekan lalu, telah mengirimkan lima nama calon penggantinya. Kelimanya jenderal bintang tiga, seorang di antaranya tercatat paling senior di antara empat nama lainnya. Komjen Arif Sulistyanto, Kepala Lemdiklat Polri rekan seangkatan Kapolri Tito Karnavian, Akpol 1987.
Sedangkan Wakapolri dan Kepala BNPT, masing-masing, Akpol 1988 sekaligus rekan seangkatan Jenderal Idham. Dua nama terakhir, Kabaharkam dan Kabareskrim masing-masing Akpol 1989 dan 1991. Berdasarkan usia, Arif juga paling senior, termasuk dibandingkan Wakapolri dan Kepala BNPT meskipun sama-sama kelahiran 1965.
Bahkan, Arif dengan Boy Rafly hanya berbeda usia sehari. Keduanya kelahiran 24 dan 25 Maret 1965. Kecuali Kapolri Tito Karnavian, jika merujuk lama waktu menjabat rerata lima Kapolri terakhir di Tanah Air, lama menjabat kurang dari dua tahun. Dengan kondisi itu, keduanya diyakini bakal bersaing ketat. Apalagi, nama keduanya juga terbilang muncul belakangan.
Terpisah, seperti dilansir Tempo.co, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Presiden Jokowi agar benar-benar bijaksana dalam memutuskan Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. “Pertimbangannya tidak cukup hanya didasarkan kepada kedekatan, loyalitas dan profesionalitas saja, tapi harus lebih luas dari itu,” kata Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, Selasa (12/1/2021).
Kondisi pandemi COVID-19 dan polarisasi isu politik identitas beberapa waktu terakhir, harus menjadi pertimbangan. Berdasar itu, Anwar mengatakan, Indonesia sebagai bangsa harus bersatu dan berkonsentrasi penuh mengatasi masalah itu. “Presiden sangat diharapkan dan dituntut kearifannya bisa memilih seorang Kapolri yang bisa diterima masyarakat secara luas,” tegas Anwar.
Berdasarkan UU Kepolisian, Kapolri pilihan Presiden Jokowi harus mendapatkan persetujuan DPR RI, dengan Kompolnas mengusulkan nama calon Kapolri sebelum dilakukan uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. (*)
UPDATE: Pengayaan Keterangan Infografis