Banjir Nyaris Lumpuhkan Tanjungpinang, Siapa Bertanggung Jawab?
angkaberita.id – Banjir mengepung sebagian Tanjungpinang sejak dua hari terakhir, Jumat-Sabtu (1-2/1/2021) menyusul hujan deras sejak pergantian tahun baru. Sehari sebelum pergantian tahun baru, luberan air pasang laut juga terjadi di sebagian Bumi Gurindam.
Puncak genangan air terjadi hari ini, Sabtu (2/1/2021) mengakibatkan sejumlah ruas jalan terputus, termasuk arah Tanjungpinang ke Kijang, Kabupaten Bintan. Kondisi serupa juga terpantau di ruas jalan Tanjungpinang ke Tanjung Uban, depan Perumahan Galaxy Permata.
Namun, genangan air telah terjadi sejak Jumat (1/2/2021). Sejumlah rumah di pesisir Tanjungpinang, seperti di Kelurahan Senggarang dan Kelurahan Bugis tergenang air pasang laut. Bahkan, di Kampung Bugis sempat setinggi betis orang dewasa dan masuk ke rumah warga, Jumat siang.
Hanya, kondisi itu terjadi setiap tahun di daerah itu. Kata warga setempat, biasa terjadi di akhir dan awal tahun baru. Hari ini, Sabtu (2/1/2021) sejumlah kendaraan terpaksa balik arah akibat banjir setinggi lutut orang dewasa merendam ruas jalan ke Bandara RHF Tanjungpinang, persisnya di pertigaan jalan lama ke Bandara, arah Tanjungpinang ke Kijang.
Banjir juga dilaporkan terjadi di ruas jalan ke kawasan Patung Seribu, Jembatan Buaya ke arah Kampus STAI KM 12, dan ruas jalan depan Pinang Kencana KM 10.
Laporan Antaranews, banjir juga menggenang di depan Hotel CK Tanjungpinang, dan sepanjang jalan ke KM 8 menuju KM 9. “Tapi kendaraan masih bisa lewat. Karena genangan air masih seukuran mata kaki hingga betis orang dewasa,” ujar Taufikurahman, warga yang mengaku tengah berkendara di lokasi.
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Stadion Sulaiman Abdullah, sekitar Kampung Yudowinangung. Air menggenang setinggi lutut orang dewasa. BMKG Stasiun Hang Nadim Batam merilis peringatan cuaca ekstrem di Kepri.
BMKG memperkirakan terjadi gelombang pasang disertai angin kencang di perairan Kepri. Prakirawan BMKG, Fauzan meminta warga mewaspadai potensi angin kencang, terutama di Batam, Lingga dan Bintan.
Terpisah, Walikota Rahma dikabarkan telah turun memantau situasi di Tanjungpinang. “(Walikota) sudah turun (memantau) di Kota Lama,” ungkap sumber yang mengetahui keberadan orang nomor satu di Bumi Gurindam itu. Namun belum ada keterangan resmi dari Pemko Tanjungpinang terkait kabar itu.
Warga meminta pemerintah, termasuk DPRD Tanjungpinang dan DPRD Kepri, cepat merespon kondisi banjir di sekujur Tanjungpinang. Apalagi hujan belum kunjung mereda.
Belum lagi, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tanjungpinang termasuk paling berisiko se-Kepri. Dari 418 desa dan kelurahaan di Bumi Segantang Lada, terdapat 3 desa/kelurahan berisiko bahaya banjir tinggi. Data sama, tidak ada satupun desa/kelurahan di Kepri berisiko rendah banjir.
Dua di antaranya berada di Tanjungpinang, yakni Kelurahan Kemboja dan Kelurahan Tanjungpinang Barat. “Semoga wakil rakyat cepat tanggap melihat warga yang mereka wakili dan mendesak pemerintah segera membantu warga terdampak bencana,” ujar Robby Patria, warga di Batu 9.
(*)
UPDATE: Data Infografis Klaster Risiko Banjir Di Tanjungpinang