Protokol Kesehatan Rumah Makan Padang Saat New Normal, Bagaimana Di Kepri?
angkaberita.id – Jakarta bersiap menuju tatanan baru (new normal). Sejumlah rumah makan, khususnya rumah makan Padang bersiap buka kembali, Senin (8/6/2020). Lalu bagaimana protokol kesehatan saat mereka beroperasi nantinya?
Seperti dilaporkan CNN Indonesia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswean mengizinkan rumah makan beroperasi, namun harus menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya, rumah makan tidak menyajikan makanan secara prasmanan. Kapasitas pelanggan dan pekerja juga harus dipangkas jadi setengah saja.
Rumah Makan Sederhana Veteran di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menyiasati ketentuan itu dengan menyajikan makanan sesuai dengan pesanan pelanggan saja. “Kemudian pelayan juga pakai masker dan face shield (pelindung wajah),” ungkap manajer rumah makan, Inin (45).
Namun agar pelanggan dapat memilih menu, lauk disajikan dalam satu meja dan dibungkus plastik. Urutannya, setelah masuk ke rumah makan, pelanggan bakal diminta memilih menu berdasarkan deretan lauk di meja tadi. Pelayan kemudian mencatat pesanan dan mengantarnya ke meja pelanggan.
Pelanggan juga harus memakai hand sanitizer sebelum masu rumah makan, pihak rumah makan menyediakan di depan pintu masuk. Aturan pakai masker juga wajib, tanpa masker pelanggan tak diziinkan masuk. Jumlah penanggan dibatasi setengah kapasitas rumah makan, semisal 100 orang menjadi maksimal 50 orang.
Sehingga rumah makan bisa mengatur meja duduk sekaligus penjarakan fisik. Satu meja hanya diisi dua pelanggan. Sendok dan garpu dibungkus tisu. Pihak rumah makan mengaku terpaksa melakukan lantaran omzet tiga bulan terakhir turun drastis , bahkan sempat menutup selama dua pekan.
Katanya, omzet turun hingga 70 persen. Penutupan terpaksa dilakukan karena tak sanggup membayar karyawan selama omzet turun. Apalagi karyawan juga tak bisa kemana-mana lantaran PSBB. Karyawan akhirnya meminta rumah makan buka, meskipun upah per minggu minim.
Selama masa itu, pendapatan rumah makan dari layanan pesan lewat ojek online dan pelanggan beli bungkus dan bawa pulang. Kondisi hampir serupa juga terpantau di rumah makan Padang Kebayoran Baru di Gandaria, Jakarta Selatan.
Soleh (45), pekerja di rumah makan itu mengatakan, pihaknya menyiapkan protokol serupa, termasuk penjarakkan fisik. “Meja yang biasanya (buat) delapan orang, jadi dua orang. Itu pun dikasih tanda-tanda X di atas meja,” ujarnya. Tanda X ditempelkan di setiap meja demi penjarakkan fisik.
Dengan begitu, katanya, pelanggan tak boleh duduk di depan meja bertanda X. Makanan juga tak disajikan banyak di meja makan, tapi berdasarkan menu pesanan dan melihat pilihan menu dari jarak jauh.
Pekerja juga dikurangi per hari operasional, dari biasanya 30 menjadi 15 orang saja. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan resmi new normal sejak Jumat (5/6/2020) kemarin, dengan mengizinkan sejumlah aktivitas dan fasilitas umum tertentu beroperasi secara bertahap. (*)