Tanjungpinang Banjir Bank, Kredit Konsumsi Laris Manis?
angkaberita.id– Perekonomian Tanjungpinang terus berdenyut, kendati mengandalkan dana perimbangan sebagai penggeraknya. Sektor perbankan menjadi bukti sahih berdenyutnya perekonomian di Bumi Gurindam, sebagian berkat derasnya kreditnya konsumsi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjungpinang dalam laporan bertajuk Statistik Daerah Kota Tanjungpinang 2019 mencatat, sektor perbankan selama dua tahun terakhir, 2016-2018 bertumbuh, setidaknya berdasarkan jumlah bank.
Selama dua tahun terakhir, itu tercatat sebanyak 84 unit bank beroperasi di Bumi Gurindam. Terinci 28 bank umum pemerintah, 41 bank umum swasta dan 5 bank perkreditan rakyat serta 10 bank pembangunan daerah.
Namun bertambahan bank ternyata tak paralel dengan jumlah dana pihak ketiga terhimpun. Selama 2018, tulis BPS, justru terjadi penurunan simpanan masyarakat di perbankan, terutama deposito. Kabar baiknya, simpanan giro naik.
Data BPS, simpanan giro sebesar Rp. 1.647.189 juta (2018), naik 26,79 persen dibanding tahun 2017. Simpanan deposito sebesar Rp. 2.435.613 juta (2018), turun 23,55 persen dibanding tahun 2017. Sedangkan dana tabungan masyarakat sebesar Rp. 4.962.964 juta (2018), naik 5,57 persen dari tahun 2017.
Bagaimana dengan kredit? Tahun 2018 menyaksikan penurunan pengucuran kredit sebesar 11,13 persen dibanding tahun 2017. Setahun lalu realisasi kredit perbankan di Tanjungpinang sebesar Rp 6.575,70 miliar, tahun 2018 turun menjadi Rp 5.844,10 miliar.
Porsi penyaluran terbesar, tulis BPS, justru bukan ke sektor usaha. “Sebesar 50.92 persen, kredit yang disalurkan perbankan di Tanjungpinang diserap sektor bukan lapangan usaha.” (*)