Politik Amerika Memanas. Setelah Clinton, Pemakzulan Presiden Trump Dimulai

presiden donald trump terancam menghadapi pemakzulan setelah dpr yang dikuasai kubu demokrat di amerik serikat memulai penyelidikan upaya pemakzulan dirinya terkait tudingan meminta ukraina membantu dirinya menyelidiki rival politiknya/foto via youtube.com

Politik Amerika Memanas. Setelah Clinton, Pemakzulan Presiden Trump Dimulai

angkaberita.id – DPR Amerika Serikat membuka penyelidikan resmi terkait pemakzulan (impeachment) Presiden Donald Trump. Presiden dukungan Partai Republik itu didiuga meminta bantuan Ukraina untuk mengalahkan rival politiknya.

Nancy Pelosi, Ketua DPR Amerika Serikat menyebut Trum telah melakukan pelanggaran serius sekaligus pengkhianatan sumpah jabatan. “Pengkhianatan terhadap sumpahnya, pengkhianatan terhadap keamanan nasional, dan pengkhianatan terhadap integritas dari pemilu kita,” kata Pelosi, Selasa (24/9/2019) seperti dilansir Katadata.

Pemakzulan dipicu laporan whistleblower di internal intelijen mengeluhkan pembicaran telepon Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Isinya belum jelas, namun mencuat tudingan Trump mengancam menahan bantuan militer ke Ukraina jika mereka tidak menyelidiki dugaan korupsi rival politiknya, Joe Biden mantan Wapres Amerika Serikat di masa Obama.

Trump mengakui berdiskusi dengan Zelensky mengenai Joe Biden, namun ancaman menagan bantuan militer demi mendorong asistensi Eropa. Dia juga berjanji membuka transkrip pembicaraan sekaligus membantah tudingan itu.

Mengutip laporan BBC, jika langkah pemakzulan berlanjut DPR akan mengadakan pemungutan sura untuk setiap dakwaan. Mengutip BBC, jika langkah ini berlanjut, parlemen akan mengadakan pemungutan suara untuk setiap dakwaan.

DPR sendiri dikuasai kubu Demokrat, parpol pendukung Joe Biden. Namun proses di senat meraup 2/3 suara dukungan demi memakzulkan Trump berat. Senat dikuasai partainya Trump.

Tahun depan Amerika Serikat menghadapi pemilihan presiden, Joe Biden merupakan kandidat terkuat kubu Demokrat menantang Trump. Berdasarkan laporan New York Times, jika berlanjut ke pemakzulan, langkah DPR akan menjadikan Trump presiden keempat di Negeri Paman Sam menghadapi pemakzulan.

Tiga presiden sebelumnya ialah Andrew Johnson, Bill Clinton dan Richard M Nixon. Dua pertama diselamatkan senat, tak jadi dimakzulkan. Nixon akhirnya mengundurkan diri sebelum senat melakukan pemungutan suara di konggres berkenaan pemakzulan dirinya. Nixon dikenal dengan Watergate. (*)

Bagikan