Pemerintah Bakal Pakai Peranti Biometrik Saat Autentikasi Penyaluran Bansos ke Warga Penerima
angkaberita.id – Pemerintah berencana memakai peranti biometrik saat autentikasi penerima sewaktu penyaluran bantuan sosial ke masyarakat. Rencana disepakati saat rapat koordinasi pemerintah, pemda dan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Selain pemakaian biometrik, disepakati juga 11 poin sinergi lainnya. Namun belum diketahui jenis autentikasi biometrik apakah cap jempol digital (finger print), jejak wajah (face recognition) dan sebagainya.
Selain bansos, rapat koordinasi juga membahas soal transaksi pemerintah daerah dan transportasi. Tujuan utama rapat ialah menyamakan persepsi soal perluasan elektronifikasi transaksi pemerintah.
Selain pemerintah pusat dan pemda, rapat kemarin juga melibatkan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Elektronifikasi merupakan upaya mengubah cara bertransaksi di masyarakat sehingga dapat memperluas akses keuangan.
Dalam siaran persnya, Bank Indonesia berharap elektronifikasi ini mampu memperkuat kesehatan fiskal demi meningkat efisiensi ekonomi dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan berkualitas.
Hadir dalam rapat kemarin, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Gubernur Bank Indonesia, Mendagri, Menteri Pekerjana Umum, Menteri Perhubungan, OJK, sejumlah kepala daerah serta pemangku kepentingan lainnya.
Rapat menyepakati 12 poin sinergi elektronifikasi, termasuk autentikasi alias verifikasi pengesahan keaslian via peranti biometrik dengan fokus transaksi bansos, pemerintahan dan transportasi.
Khusus bansos, ini dimaksudkan memperkuat sistem penyaluran nontunai selama ini. Termasuk dnegan menjadikan NIK penerima sebagai ID unik. (*)