Bupati Natuna Terbitkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Tetapkan Enam Wilayah Pesisir Rawan Banjir Rob

angkaberita –  Selain bergerak cepat menyalurkan stok beras berton-ton ke enam kecamatan terluar, Pemkab Natuna juga bersiap mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem. Terbaru, Pemkab menetapkan enam wilayah pesisir di sana masuk zona banjir air pasang laut hingga pertengahan Desember 2025.

Bupati Cen Sui Lan menerbitkan edaran peringatan dinia kepada warga selama cuaca ekstrem, khususnya air pasang laut, kepada warga di Natuna. Kepada warga, Pemkab meminta mereka waspada kurun 4-13 Desember.

Pemkab melalui Diskominfo menegaskan peringatan dini tadi berdasarkan analisis potensi pasang maksimum akibat fenomena perigeen dengan fase bulan purnama pada 4 Desember. Bupati Cen dan Wabup Jarmin mengimbai warga pesisir meningkatkan kewaspadaan.

Terutama mereka berdiam dan beraktivitas di sepanjang garis pantai berpotensi terdampak air pasang laut. Fenomena perogeen ialah kondisi bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi. Sehingga gaya gravitasinya meningkat.

Kondisi tadi bersamaan fase bulan purnama, sehingga potensi pasang laut ting menjadi lebih besar dibanding kondisi normal. BPBD Natuna merilis informasi gelombang tinggi dipicu penguatan angin diperkirakan turut memperbesar risijo banjir air pasang laut.

Awal Desember, Natuna juga memasuki fase musim angina utara identik dengan gelombang laut lebih tinggi dari biasanya. Kondisi tadi berpotensi mengganggu aktivitas warga pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan dan dermaga rakyat.

Kemudian aktivitas nelayan, usaha tambak dan budidaya perikanan. Kemudian fasilitas umum di kawasan rendah seperti jalan pesisir, drainase dan permukiman dekat garis pantai juga berisiko. BPBD memperkirakan intensitas gelombang tertinggi di Natuna terjadi di 5-10 Desember. Warga diminta memberikan perhatian khusus di kurun itu.

Zona Rawan

Pemkab juga menetapkan kecamatan dan pulau sebagai wilayah dengan tingkat kerentanan tertinggi atau zona rawan terhadap potensi banjir rob. Antara lain di Pesisir Pulau Bunguran, Serasan, Serasan Timur, Midai, Subi, dan Pulau Laut.

Wilayah-wilayah tadi secara geografis berhadapan langsung dengan pergerakan gelombang dari arah utara yang cenderung menguat pada periode angin muson utara. Lewat edarannya, Pemkab mengimbau warga bersiap diri dengan mengamankan barang berharga.

Kemudian memantau berkala peringatan dari BMKG. Pemkab berkala memperbarui informasi cuaca terkait melalui kanal resmi pemerintah daerah serta instansi terkait. Kesigapan warga dan koordinasi cepat lintas instansi menjadi kunci meminimalisasi dampak tadi.

Langkah antisipasi, Pemkab memperkuat koordinasi BPBD dengan kecamatan dan perangkat desa. Sehingga langkah mitigasi terinformasi dengan cepat dan akurat. Pemkab juga menyiagakan dengan pemantauan ketinggian pasang air laut.

Kemudian patroli di wilayah pesisir yang rawan abrasi, pengumpulan data titik genangan, serta persiapan jalur evakuasi bila diperlukan. (*)

Bagikan