angkaberita – Setelah resmi mendapat pendanaan dari sindikasi Maybank Indonesia, PLN Batam langsung meneken kerjasama pembangunan PLTGU Batam berkapasitas 120 MW di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Lewat skema kerjasama operasi (KSO), PLN Batam mempercayakan pembangunan PLTGU kepada konsorsium PT Pembangunan Perumahan, PT Atamora Tehnik Makmur, dan PT Sinergi Pratama Sukses.
Kerjasama tadi demi memperkuat sistem ketenagalistrikan di Batam sekaligus mempercepat realisasi PLTGU ramah lingkungan. Kongsi diteken di kantor Unit Bisnis Batam Energi System PLN Batam di Jakarta. Hadir jajaran direksi dan komisaris serta perwakilan perusahaan mitra.
Dirut PLN Batam Kwin For menjelaskan penandatangan perjanjian EPC kelanjutan kerjasama pembiayaan sehari sebelumnya dengan sindikais Maybank Indonesia. Kongsi tadi menjadi langkah besar PLN Batam membangun sistem energi lebih tangguh, efisien dan berkelanjutan.
“Dengan dukungan mitra keuangan dan pelaksana proyek, kami optimistis PLTGU Batam #1 akan menjadi proyek percontohan nasional dalam hal efisiensi, integritas, serta keberlanjutan energi,” kata Dirut Kwin.
Dia menambahkan, PLTGU Batam #1 akan menggunakan teknologi combined cycle dengan konfigurasi dua gas turbin, dua Heat Recovery Steam Generator (HRSG), dan satu turbin uap, dan mampu meningkatkan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi karbon.
“Proyek ini bukan hanya tentang membangun pembangkit listrik, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, kemampuan industri nasional, dan masa depan energi Batam,” tegas Dirut Kwin.
Melalui proyek PLTGU, PLN Batam ingin memastikan setiap langkah transformasi energi membawa manfaat nyata bagi warga, memperkuat daya saing daerah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
PLTGU akan dibangun di kawasan Kabil, Batam, dengan target penyelesaian hingga September 2028. PLGU bagian strategi PLN Batam mendukung transisi energi nasional NZE di tahjn 2060. Pihak konsorsium berterima kasih atas kepercayaan PLN Batam.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan PLN Batam kepada Konsorsium,” tegas Yul Ari Pramuraharjo, Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PT PP (Persero) sekaligus Ketua KSP. Dia mengatakan konsorsium optimistis proyek selesai sesuai kontrak, yaknin 36 bulan dengan standar kualitas, keselamatan dan tepat waktu.
Konsorsium juga langsung meneken kerjasama pengadaan turbin ke PT Siemens. “Sebagai bentuk komitmen, setelah proses negosiasi harga dan penetapan pemenang lelang, kami langsung menandatangani agreement dengan PT Siemens pengadaan turbin gas, termasuk pembukaan Letter of Credit (LC) dan penerbitan Purchase Order (PO),” ungkap Ari. (*)
