angkaberita – Mendagri mendorong Pemda, termasuk di Kepri, segera merealisasikan APBD (P) mereka, sehingga terjadi percepatan belanja daerah demi mendukung pertumbuhan ekonomi. Harapannya, Pemda terdongkrak pendapatan di PAD mereka.
Mendagri Tito mengungkapkan setiap bulan Kemendagri rapat online dengan seluruh Pemda buka-bukaan “raport bulanan” realisasi APBD di Tanah Air. Harapannya, seluruh daerah dapat berkompetisi merealisasikan target pendapatan dan belanja APBD dengan cepat.
Lewat SIPD, alias Sistem Informasi Pemerintah Daerah, Kemendagri akan memaparkan capaian belanja secara real time. “Supaya daerah ada iklim kompetitif, yang pendapatannya rendah kan pasti malu,” sebut Mendagri, seperti detikcom tulis, kemarin.
Resep Menkeu
Begitu juga dengan realisasi belanja daerah. “Yang tinggi ya kita berikan reward, yang rendah pasti malu,” kata Mendagri. Tujuannya, sebut dia, supaya ada uang beredar di masyarakat. Tito mengaku sempat bertemu Menkeu Purbaya Sadewa membahas eksekusi APBD.
Keduanya sepakat meningkatkan peran belanja daerah demi mendorong pertumbuhan ekonomi. “Mesin pemerintah (untuk dorong pertumbuhan ekonomi). Mesin pemerintah ini nggak hanya pusat, tapi juga daerah. Daerah tanggung jawab Mendagri,” tegas Tito.
Data Kemenkeu, pusat telah menyalurkan dana transfer ke daerah (TKD) sepanjang Januari-Agustus sebesar Rp 571,5 triliun, dengan realisasi 62,1 persen dari target, meningkat 1,7 persen dibanding periode sama tahun lalu. Meskipun, belanja daerah realisasi di periode sama justru anjlok 14,1 persen. Artinya, harus menggenjot belanja APBD.
(*)