Titik

Sardison *)

SEMUA bermula dari titik. Titik jadi garis, garis menjadi apa saja. Garis menjadi angka, bisa menjadi huruf bisa menjadi apa saja. Titik ibarat langkah pertama dalam sebuah perjalanan. Orang lupa dengan titik, banyak yang hanya tahu membaca angka dan huruf, lupa dengan titik.

Titik bisa merubah segalanya. Titik dapat menjadi berkah dan tuah serta sebaliknya titik dapat pula menjadi punca semua bala.

Titik itu ada pada seseorang, yang dulunya tak pernah terpikirkan bahwa dia akan bersuara menggelegarkan belantika medsos. Titik itu budak (anak) togak luan, yang dipublikasikan media dalam semua skala. Titik itu anak kampung yang dia sendiri tidak sadar telah menjadi goresan panjang baris-baris kata dan angka.

Titik itu budak yang hari demi hari berenang di sungai Kuantan tanpa sadar dakinya hanyut ke Selat Malaka dan menyeberang ke semua samudra. Titik itu anak penari jalur yang tanpa sadar air kencingnya hanyut di Batang Kuantan menyatu dengan muara Laut Indragiri sampai tak Teho ngga jauhnya, sehingga setiap orang harus rela meniru gaya dan liuk alami sebagai tarian paten olahan hari dan akal yang ada pada nya.

Titik itu sekarang sudah merangkai kata, titik itu sudah menjadi sejarah, menjadi catatan panjang yang tak terkira dalam sejarah sungai atau batang Kuantan, titik itu tak pernah berhenti dalam novel budaya dan medsos. Titik itu telah menumpuk di setiap android pengguna medsos, dari desa tak ternama sampai istana. Titik itu telah menempuh jalan yang jauh dari tepian Narosa sampai ke Afrika dan Amerika.

Titik itu sendiri budak kampung yang tak pandai main di panggung. Titik itu budak dan anak kampung sebagai anak yang lugu namun konsisten.

Banyak yang mengaku berjasa dengan titik. Angka pertama dan huruf pertama merasa berjasa. Buku tulis dan alas pasir merasa berjasa, bahkan mungkin papan tulis dan layar handpone juga mengklaim yang sama. Tanpa sadar titik terbentuk oleh tangan yang menuliskan, yang memiliki kalam dan pena di jarinya serta punya ilmu dalam menulis.

Akan halnya titik yang ada di togak luan, banyak juga yang merasa berjasa. Yang merekam video merasa berjasa, tak kalah juga yang membuat konten dan menyebarkannya. Pokoknya banyak yang mengaku berjasa. Padahal suratan takdir bahwa Dia yang mengatur semuanya.

Apa hikmah penting dari sebuah titik?

Pasti tidak ada menganggap titik itu penting selain sebagai tanda baca akhir dari kalimat. Pasti jika tidak ada kalimat orang tidak akan tau apa itu titik.

Pasti titik dianggap tak dipakai dalam setiap ucapan.

Pasti titik menjadi pengganggu jika jatuh di tempat yang tidak semestinya.

Pokoknya apalah arti titik itu.

Penasaran dengan arti titik… Resapi kembali kejadian Aura Farming Budak Dhika, togak Luan. Dia salah satu titik, bersama titik-titik yang lain yang ada di setiap jalur telah mampu menghadirkan Presiden atau Wakil Presiden dan mampu benar benar tegak di Istana Negara.

Siapa yang tidak merinding jika memahami semua proses itu. Karena itu janganlah iri; dan janganlah hendak mengikutinya, jangan lah merekayasa dan segala macam perasaan cemburu.

Itu  semua membuktikan bahwa Kalam Allah itu benar, dan Pena-Nya itu memang ada. Mau diganti dengan semua kayu dan rantingnya untuk pena, dan semua air di dunia sebagai tinta; tak akan mampu untuk kita tulis kan. Janganlah coba coba.

*) Penulis ASN Di Pemprov Kepri

(Tulisan Khusus Menyambut Pembukaan Pacu Jalur 2025 Di Riau)

 

DISCLAIMER: Setiap tulisan di rubrik kolom sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulisnya masing-masing

 

Bagikan