angkaberita – Utang tak hanya menjerat ASN di Kepri, ribuan ASN di Malaysia terpaksa lempar handuk tak sanggup bayar cicilan KPR mereka. Padahal, PM Anwar Ibrahim barusan menaikkan gaji bulanan mereka.
Bahkan, seperti detikcom tulis mengutip Malay Mail, tak sedikit ASN tadi bangkrut lantaran utang kian menumpuk. Departemen Kepailitan Malaysia mencatat sebanyak 4.194 kasus kebangkrutan sejak tahun 2020. Hingga Juni 2024, jumlah ASN bangkrut setara 0,3 persen ASN di Malaysia.
Wakil Menkeu Lim Hui Ying mengatakan pemerintah melalui Badan Konseling Kredit dan Pengelolaan Utang (AKPK) akan membantu ASN mengalami kebangkrutan tadi, termasuk membantu menjadwal ulang pembayaran utang mereka.
"Memastikan mereka dapat mengelola utang secara bijaksana,” kata Lim. Sebabm ASN Malaysia terikat ketentuan gaji bersih bulanan minimal 40 persen pendapatan kotor mereka. Per Maret, utang rumah tangga Malaysia menembus RM 1,65 triliun.
Atau, setara 84,3 persen PDB Malaysia. Tapi, kata Lim, itu masih batas aman lantaran aset rumah tangga Malaysia mencapai RM 3,45 triliun, atau dua kali lebih tinggi dari jumlah utang tersalurkan. Sektor perumahan, semacam KPR di Kepri, menjadi pemicu kebangkrutan, termasuk ASN di Malaysia.
(*)