angkaberita – Bupati Cen Sui Lan melepas keberangkatan 57 jemaah calon haji (JCH) Natuna di Batam, Rabu (30/4/2025) malam. Sebelum berangkat, Bupati menyempatkan diri bercengkerama dengan mereka di Asrama Haji. Keakraban Bupati dengan mereka terasa, terdengar canda tawa di sana.
Bahkan, sejumlah jemaah terpingkal saat mendengarkan pengalaman Kabag Kesra Natuna berhaji beberapa tahun silam. Hadir Raja Mustakim, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHO) Kepri di acara pelepasan kemarin. Raja Mustakim suami Bupati Cen.
Ikut mendampingi mereka Subadi Kepala Kantor Kemenag Natuna, dan Sudirman Kabag Kesra Setdakab Natuna. Kepada Jemaah, Bupati Cen berpesan agar mereka menjaga kesehatan dan saling tolong menolong selama melaksanakan ibadah haji di tahun ini.
“Karena kita satu keluarga. Banyak minum air putih agar tidak dehidrasi, dan harus selalu tolong menolong. Bagi yang muda-muda bantu para orang-orang tua kita. Kita ini satu keluarga,” ucap Bupati Cen. Dia berharap agar para jemaah dapat beribadah haji dengan baik, lancar dan menjadi haji mabrur.
Subadi, Kepala Kantor Kemenag Natuna berharap agar suami istri dan para mahram mengikuti prosedur pelaksanaan keberangkatan, pelaksanaan haji dan kepulangan kembali ke Tanah Air. “Para JCH datang ke Tanah Suci memenuhi panggilan Allah, tamu Allah. Laabaik Allahumma Laabaik Laa Syarikallabaik,” seru dia.
Jemaah Haji Seperti Keluarga
Raja Mustakim Ketua IPHI Provinsi Kepri mengingatkan kepada petugas haji karom atau Ketua Rombongan dan ketua regu JCH Natuna agar selalu disiplin. Serta melaksanakan Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam melaksanakan manajemen haji. Mulai berangkat dari tanah air (Natuna).
Kemudian selama pelaksanaan ibadah haji, dan kembali ke tanah air (Natuna), ketua rombongan dan ketua regu harus membimbing para JCH dengan baik, tertib dan penuh tanggung jawab. “Kita ini satu keluarga, di tanah suci harus saling bantu membantu,” pesan dia.
“Terutama bagi yang muda-muda, berikan bantuan. Terutama yang sudah lansia, anggap seperti orangtua kita,” harap Raja Mustakim yang juga pemimpin haji Indonesia Terbaik pada tahun 1999 memberikan arahan. Sudirman Kabag Kesra Setdakab Natuna menceritakan pengalaman lucunya.
Sehingga pelepasan JCH Natuna penuh canda dan berlangsung santai. Seperti soal Jemaah banyak belanja oleh-oleh di sana. “Jangan terlalu banyak belanja oleh-oleh, lupa pula beribadah. Jangan habiskan living cost haji. Nanti ada sekitar 7 hari, duit living cost itu digunakan untuk makan,” pesan dia.
Dia lantas bercerita pengalamannya. “Ada seorang jemaah haji, ketika kami mau membeli makanan, dia jawab tidak order. Usut punya usut, ternyata dia tidak punya duit lagi. Karena dihabiskan untuk beli oleh-oleh. Yang seperti ini jangan terjadi lagi ya,” saran Sudirman. (*)