Banjir Turis Tapi Hotel Sepi Tamu, Bupati: Mereka Nginap Di Kos-kosan

angkaberita - Turis di Bali agaknya tak lagi memilih hotel menjadi tempat menginap selama berplesiran di sana. Sebaliknya, mereka disebut-sebut lebih memilih tinggal di kos-kosan. Kondisi tadi terendus Pemda di sana, termasuk Pemkab Badung, kabupaten konsentrasi destinasi wisata unggulan di Pulaua Dewata.

"Kunjungan wisatawan meningkat, tapi okupansi hotel tidak sesuai harapan. Artinya ada apa? Maka salah satu kecurigaan kami banyak tamu-tamu kita nginap di tempat-tempat bukan hotel," ungkap I Wayan Adi Arnawa, Bupati Badung, seperti detikcom tulis, Selasa (8/4/2024).

Pemkab akan menelisik kondisi itu. Sebab, jika terbukti benar, mereka jelas merugikan daerah karena akomodasi seperti itu, kos-kosan, tidak berkontribusi ke PAD sekaligus menggerus industri perhotelan. Selebihnya, lanjut dia, boleh jadi tak semua turis ke Bali berasal dari kalangan berduit.

Baca juga :  Turun Ke Pelabuhan Roro Tanjunguban, Cen Bakal Tambah Dermaga Sandar ASDP

Potensi Pajak Hilang

Bupati menginstruksikan jajaran Pemkabn turun menelusuri vila berkedok rumah mewah dan kos-kosan belum terdata sebagai objek pajak berkoordinasi dengan Bapenda. Kalangan PHRI di sana juga mempunyai dugaan serupa.

Bedanya, mereka menyoroti kemungkinan penambahan kamar hotel dan vila tak terlacak, alias tak dilaporkan sebagai unit resmi. Jika berlanjut, PHRI Badung tak menampik kemungkinan pengurangan tenaga kerja. Ketua PHRI Haryadi Sukamdani juga telah berteriak soal itu.

Sebab, klaim dia, industri perhotelan selama ini bergerak mengikuti keinginan pemerintah. Tapi, sejak kebijakan efisiensi, perhotelan terdampak. Sebab, mereka selama ini mengandalkan pendapatan dari belanja pemerintah lewat skema MICE.

(*)

Bagikan