angkaberita – Teka-teki kehadiran Haji Isam, juragan batubara di Kalsel, ke Istana Negara meriung bareng Presiden Prabowo bersama konglomerat lainnya pekan lalu, terungkap. Menteri BUMN menunjuk Ghimoyo, orang kepercayaan Haji Isam, menjabat Dirut ID FOOD.
Prabowo agaknya mengandalkan dia menyukseskan target swasembada pangan. Ghimoyo, seperti detikcom tulis, menggantikan Sis Apik Wijayanto menakhodai PT Rajawali Nusantara Indonesia/ID FOOD. Dia pernah CEO Jhonlin Group, perusahaan milik Andi Syamsuddin Arsyad, alias Haji Isam.
Pengangkatan Ghimoyo lewat SK Menteri BUMN No. SK-57/MBU/03/2025, Selasa (18/3/2025). Target ke ID FOOD memastikan kebijakan strategis ketahanan pangan duet Prabowo-Gibran terealisasi, termasuk swasembada pangan. ID FOOD, pabrikan gula, menjadi hodling BUMN pangan. Siapa Ghimoyo?
Kecuali informasi dia pernah menjabat Dirut PT Dua Samudera Perkasa di tahun 2012, tidak tersedia informasi terbuka lainnya seputar “tangan kanan” Haji Isam itu. Perusahaan tadi bergerak pengelolaan pelabuhan di Kalimantan. Tahun 2014, mereka mengelola pelabuhan bernama Port Kodeco di Batulicin, Kalsel.
Batulicin merupakan lokasi konsesi tambang Haji Isam. Di sana, Haji Isam berkongsi dengan Bambang Soesatyo, terakhir mantan Ketua MPR, lewat Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI). Kongsi mereka lewat PT Kodeco Timber.
"Saya berteman dengan Haji Isam dan merintis bersama sejak 2003," kata Bambang Soesatyo, seperti CNBC Indonesia rilis mengutip laporan Tempo di tahun 2018. Terbaru, PT Dua Samudera Perkasa dipercaya Kemenhub mengelola Terminal Setangga di Pelabuhan Kotabaru, Kalsel.
Jhonlin Group merupakan gentong duit Haji Isam lewat konsesi batubara, meskipun anak usahanya berserak ke berbagai industri. Haji Isam disebut-sebut termasuk konglomerat batubara di Tanah Air. Lahan batubara kelolaan Keluarga Bakrie menjadi awal kiprah dia.
Belum terungkap total kekayaan Haji Isam, tapi dia pernah dikabarkan berpenghasilan sebulan Rp 40 miliar. Namun, namanya kini melejit ke pentas sebanding naga bisnis di Tanah Air. Presiden Prabowo mempercayai dia mengurus proyek cetak sawah sejuta hektare dengan Kementan di Papua. (*)