Bertemu Pengusaha Indonesia, Calon Kreditur Jembatan Babin Tertarik Biayai Pelabuhan

angkaberita – Sejak efisiensi anggaran, Gubernur Ansar kurang berkoar soal kelanjutan Jembatan Batam-Bintan. Bahkan, belakangan proyek belasan triliun rintisan Gubernur Ismeth Abdullah justru tenggelam dengan proyek bendungan desalinasi di Bintan.

AIIB, calon kreditur Jembatan Babin belum memberikan lampu hijau pembiayaan. Terbaru, saat bertemu dengan Indonesian Business Council (IBC), Selasa (11/3/2024), mereka menyatakan ketertarikan ke sektor perhubungan. Kepada IBC, lembaga pendonor beranggotakan 110 negara menyatakan berminat ke dua sektor kluster PSN.

“Misal dari sektor perhubungan. Baik itu pelabuhan, kereta api, atau bahkan energi dalam konteks Indonesia miliki salah satunya gas, energi terbarukan, hingga geotermal,” kata Arsjad Rasjid, Ketua Dewan Pengawas IBC, seperti Liputan6 tulis, kemarin.

Baca juga :  COVID-19: Pandemi Kepri Terkendali, Lelang Jabatan Sekdaprov (Kembali) Meruncing?

Kepada mereka, Ketum Kadin Indonesia sebelum Anindya Bakrie menjajaki kerjasama investasi 77 PSN prioritas Presiden Prabowo selama lima tahun pemerintahan. Sebanyak 33 PSN bakal diserahkan ke swasta pengerjaannya. Sebagian besar proyek sektor infrastruktur.

Sebelumnya pemerintah menempuh kebijakan proyek infrastruktur, seperti jalan dan pelabuhan serta jembatan dan bandara dikerjakan sepenuhnya pemerintah melalui BUMN Karya. Langkah itu sempat mengundang protes kalangan swasta, termasuk pemain besar sektor konstruksi di sana.

(*)

Bagikan