angkaberita.id – Konser Taylor Swift di Singapura bertajuk “Eras Tour” tak hanya mendongkrak ekonomi Negeri Singa, tapi juga memberi rezeki nomplok ke kalangan sopir bus. Dalam sehari, mereka dapat meraup duit hampir Rp 100 juta.
Amirul Sufi, operator bus asal Malaysia mengaku kebagian rezeki lantaran disewa penggemar Taylor Swift mengantar ke Singapura menonton konsernya. Dalam sehari, dia tiga kali bolak-balik mengantar para Swifties, julukan penggemar Taylor Swift, dari Kuala Lumpur ke Singapura.
Dalam sehari, dia mengaku bisa mendapatkan RM 25,000-RM 30,000, atau setara Rp 82 juta-Rp 99 juta. Setelah dikurangi biaya operasional seperti bahan bakar, upah sopir dan biaya pemeliharaan, dia mengaku masih dapat untung bersih RM 6,000 atau Rp 19,8 juta.
"Meskipun konser di Singapura, tapi tidak hanya memberi manfaat bagi perekonomian Singapura. Saya juga merasakan untungnya," kata Amirul, seperti dilansir detikcom mengutip laporan AsiaOne. Hanya saja, dia juga mengeluhkan banyak pihak tak bertanggung jawab mendompleng kehebohan konser.
Ujungnya, usaha transportasi bus dirugikan. Mereka biasanya menyasar penonton konser. Seperti penipuan tiket, penipuan hotel hingga penipuan transportasi. "Kami tidak memiliki basis pelanggan besar, tapi kami ingin membangun kepercayaan masyarakat dan itu sangat sulit," kata Amirul mengeluhkan calo-calo tadi.
Kabar baiknya, banyak pelanggan jasa busnya rerata memberikan penilaian bagus. Sehingga mereka merekomendasikan layanan bus ke teman-teman mereka. Di Singapura, Taylor Swift manggung selama sepekan, dengan konser 2-4 Maret dan lanjut 7-9 Maret 2024 di National Stadium.
Taylor Royal Ke Sopir
Taylor sendiri dikenal tak pelit, termasuk ke sopir bus kru konsernya. Tahun lalu, saat konser serupa di California, dia memberikan setiap sopir bus kru konser sebesar USD 100 ribu, setara Rp 1,5 miliar. Bonus tadi diberikan sebelum memulai konser di Santa Clara, California.
Sekurangnya 50 sopir berperan mengantar logistik keperluan konser Taylor di sana. Semua, seperti ditulis medcom.id, mendapat bonus sama sehingga Taylor merogoh koceknya USD 5 juta. Selain sopir bus kru konser, Taylor juga bagi-bagi bonus serupa ke anggota band, penari, teknisi dan anggota kru lainnya.
Di Singapura, konser dia juga sempat memicu kritikan PM Thailand menyusul heboh "sogokan" pihak Singapura ke promotor konser The Eras Tour agar hanya manggung di Negeri Singa saja. Belakangan PM Lee Hsien Loong angkat bicara meresponnya. Konser Taylor Swift juga mengundang komentar Menpar Sandiaga Uno dan Menko Luhut.
Hitung-hitungan CNBC Indonesia, konser Taylor Swift mendongkrak perekonomian Singapura hingga triliunan rupiah. Tak heran, banyal negara berburu konser dia. Meskipun sejumlah tudingan miring, konser Taylor Swift di sejumlah negara selalu laris manis. Bahkan, bukan hanya bikin gempa lokal, tapi juga sebagian memicu "badai" inflasi ke negara bersangkutan.
(*)