Mendagri Copot Pj. KDH Gagal Urus Inflasi, Bulog: Operasi Pasar Belum Turunkan Harga Beras

bos bulog mengakui bantuan pangan dan operasi pasar belum mampu menurunkan harga beras. Pasokan terbatas memicu harga terus meninggi, termasuk di sejumlah daerah

Mendagri Copot Pj. KDH Gagal Urus Inflasi, Bulog: Operasi Pasar Belum Turunkan Harga Beras

angkaberita.id - Saat sejumlah KDH mengklaim operasi pasar sukses menekan lonjakan harga beras di daerah, Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi justru blak-blakan mengaku bantuan pangan dan beras operasi pasar belum mampu menurunkan harga beras, meskipun BPS mencatat inflasi akibat beras berangsur turun.

"Bantuan oangan dan SPHP (operasi pasar) memang belum berhasil menurunkan harga," kata dia, seperti dikutip detikcom, Kamis (11/1/2024). Kabar baiknya, harga beras tak melonjak tajam. Sebab harga beras di pasaran sesuai HET masih Rp 10.900 per kilo lantaran produksi petani rendah di Tanah Air.

Kata dia, situasi produksi masih berat. Januari-Februai, produksi beras masih defisit. Tiga pemicu harga beras tinggi, selain defisit pasokan, juga harga pupuk tinggi. Jadi, sejumlah daerah di Jawa, panen mundur. Kabar baiknya, sejak digulirkan Maret-Mei 2023, inflasi beras menurun 2,63 persen. Rinciannya Maret 0,70 persen, April 0,02 persen.

Bantuan pangan tahap kedua disalurkan September-Desember 2023, kata dia, mampu menjaga laju kenaikan harga beras di akhir tahun dari biasanya melonjak tajam. Inflasi beras katanya, menurun cukup tajam, dari 5,61 persen di September 2023 menjadi 0,43 persen di Desember 2023.

Di Kepri, Batam dan Tanjungpinang mengalami inflasi. Andil harga beras terasa, meskipun juga dipicu kenaikan indeks harga konsumen sejumlah komoditas lainnya, terutama sayur mayur dan tiket pesawat. Presiden Jokowi lewat Mendagri mengawal KDH mengendalikan inflasi di daerahnya masing-masing. Kepada Pj KDH, kalau inflasi melonjak siap-siap kena copot.

(*)

Bagikan