Soal Visa On Arrival, Selangkah Lagi Usulan Pemprov Kepri Gol Di Tangan Menteri Sri?

sandiaga uno/foto via kumparan.com

Soal Visa On Arrival, Selangkah Lagi Usulan Pemprov Kepri Gol Di Tangan Menteri Sri?

angkaberita.id - Gubernur Ansar lewat Sekdaprov Kepri melantik Guntur Sakti menjabat Kadispar setelah hampir dua tahun Plt sejak Buralimar pensiun Juli 2022, akhir tahun 2024. Saat sama, Pemprov tengah merayu pusat melonggarkan pungutan visa on arrival di Kepri. Golkah?

Sebab, WNA mengeluhkan besaran pungutan itu, terutama ekspatriat berdomisili di Singapura. Plesiran ke Kepri menjadi pilihan mereka merehatkan diri, terutama di akhir pekan hitungan 2-3 hari. Tapi, karena tarif tinggi, mereka enggan plesiran ke Kepri, khususnya ke Lagoi dan Nongsa.

Apalagi, ongkos transportasi ferry pergi pulang ke Singapura juga membubung tinggi. Pengelola Lagoi terpaksa memanen angin, dengan arus kunjungan tak sebesar diharapkan. Bahkan, di saat Lagoi menggeber sport tourism. Kabar baiknya, pemerintah lewat Kemenkeu tengah menimbang-nimbang usulan Pemprov Kepri lewat Ditjen Imigrasi tadi.

Restu Kemenkeu

Guntur Sakti, Kadispar Kepri mengatakan, usulan Kepri soal short term visa sesuai PermenkumHAM No. 22 Tahun 2023. Pasal 82 ayat 2 mengatur soal kebijakan short term visa 7-harian. Tapi, lanjut dia, kebijakan tadi Ditjen Imigrasi belum dapat mengeksekusi lantaran menunggu revisi tarif PNBP di Kemenkeu.

Kepri menunggu revisi tarif lantaran pasar wismannya jelas. "Negara subjek visa on arrival," kata Guntur, Kamis (4/1/2024). Data BPS, jumlah kunjungan wisman tadi ke Kepri selalu masuk 10 besar. Hanya kalah dari Singapura dan Malaysia, dua negara bebas visa kunjungan. Tarif PNBP sebesar 50 dolar AS selama 30 hari kunjungan.

Kepri, sebut dia, mengusulkan tarif 10 dolar AS. "(Usulan tadi) akan memperkuat posisi Kepri sebagai border tourism," kata Guntur. Terbaru, bahkan demi mendongkrak kunjungan wisman negara subjek visa on arrival tadi, seperti Korsel dan China serta sejumlah negara lainnya, Kemenpar disebut tengah mengusulkan penambahan negara bebas visa kunjungan.

Intervensi Transportasi

Di Kepri, Kemenkumham lewat Ditjen Imigrasi sejatinya telah jor-joran lewat sejumlah kebijakan visa. Tapi, di tengah ongkos transportasi feri tinggi, penurunan tarif VoA agaknya menjadi "pilihan" merayu ekspatriat di Singapura tadi plesiran ke Kepri.

Selain Gubernur Ansar, soal Kepri tinggal menunggu "restu" Menkeu juga terlontar dari Menkum Yasona dan Menpar Sandiaga. Langkah lain membujuk ekspatriat di Singapura, atau WNA lewat Singapura, ialah menambah jumlah feri penyeberangan ke Singapura pergi pulang.

Kemenpar dan Kemenhub disebut tengah mematangkan skenario membantu Kepri mendongkrak pariwisatanya. Logikanya sederhana, dengan penambahan kapal, diharapkan calon wisman punya pilihan transportasi ke Kepri.

Sebab, tingginya ongkos transportasi disebut-sebut tak semata alasan BBM, tapi juga terjadinya praktik kartel. Kini kasusnya tengah bergulir di KPPU. Usulan lain, seperti berkembang di kalangan pelaku pariwisata, ialah menurunkan tarif ferry di hari kerja (weekday) sehingga pelancong tak terkonsentrasi di akhir pekan.

(*)

UPDATE: Perubahan Judul

Bagikan