Lawan Stunting Pakai Lauk Ikan, Kepri Masih Ogah?
angkaberita.id - PT Perikanan Indonesia, anak usaha ID FOOD, mendukung lauk ikan senjata lawan kasus stunting. Di Hari Ikan Nasional ke-10, mereka bagi-bagi ratusan paket ikan kembung dan tuna ke pelajar sekolah dasar, pada 21 November lalu.
Sebab, meskipun kaya ikan, ternyata konsumsi ikan di Tanah Air masih rendah. Hanya, data KKP per Oktober 2023, sebanyak 56,48 kilogram per kapita per tahun. Pemerintah ingin tahun 2023 naik menjadi 60 kilogram per tahun.
Tujuannya agar tak kalah dari Malaysia dan Jepang, meskipun keduanya tak memiliki garis pantai sepanjang Indonesia, tapi konsumsi ikan tembus 80 kilogram dan 100 kilogram per kapita per tahun. Garis pantai Indonesia terpanjang kedua di dunia.
Kata Fajar Widisasono, Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia, ikan sumber protein hewani dan tinggi protein berguna bagi pemenuhan gizi anak. "Ikan solusi strategis memerangi stunting," kata dia, seperti dilansir republika, kemarin.
Saran dia, ikan dipertimbangkan menjadi bagian program pemerintah menanggulangi stunting seperti telur dan daging ayam. Apalagi pemerintah punya Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) sejak tahun 2004.
Organisasi Pembangunan PBB, alias UNDP menyebut potensi kekayaan laut Indonesia mencapai 2,5 triliun dolar AS per tahun, tapi baru terolah sebanyak 7 persen. Kementerian KKP menargetkan tahun 2024 konsumsi ikan nasional 62,05 kilo per kapita.
Ironi Kepri
Bagaimana Kepri? Dengan luas wilayah 96 persen perairan, dan masuk menjadi satu lokasi perikanan tangkap KKP, potensi perikanan Kepri diperhitungkan secara nasional.
Ketimbang ikan dicuri nelayan asing, lebih baik dijadikan lauk melawan stunting. Hasilnya, baru Natuna dan Batam sukses dinilai berhasil menangani stunting. Lima kabupaten/kota lainnya, belum dapat insentif fiskal stunting.
Begitu juga dengan Pemprov Kepri belum dinilai berhasil. Meskipun Gubernur Ansar berkoar depan Wapres Makruf Amin sanggup turunkan stunting Kepri tahun 2023 jadi 13 persen.
Sedangkan BKKBN Kepri mematok Kepri justru di angka 10 persen. Temuan di Kepri, justru masih terdengar jual ikan beli mi instan. Kemudian, Kepri provinsi kaya ikan tapi telur jadi andalan melawan stunting.
(*)