Irvansyah Nakhodai Bakamla RI, Kepri Jalur Krusial Jenderal TNI AL

laksda erwin aldedharma promosi pangkogabwilhan i tanjungpinang/foto via ulasan.co

Irvansyah Nakhodai Bakamla RI, Kepri Jalur Krusial Jenderal TNI AL

angkaberita.id - Panglima TNI menunjuk Laksdya Irvansyah menakhodai Bakamla RI. Pangkogabwilhan I Kepri tadi menggantikan Aan Kurnia. Sebagai gantinya, Laksamana Yudo Margono mempromosikan Pangkoarmada I Tanjungpinang. Kepri jalur krusial jenderal TNI AL, khususnya pernah Pangkolinlamil?

Laksda Erwin S Aldedharma baru hitungan bulan menjabat Pangkoarmada I sejak bermarkas di Tanjungpinang. Pun, Laksdya Irvansyah belum genap setahun memimpin Kogabwilhan I sejak promosi dari Pangkoarmada III di Merauke. Dia menggantikan Laksdya Muhammad Ali, kini KSAL dengan empat bintang di pundak.

Keduanya pernah menjabat Pangkolinlamil TNI. Sebagai ganti Erwin, Panglima TNI menunjuk Laksda Achmad Wibisono. Mayjen (Purn) Aminullah Ibrahim, pernah menjabat Komandan Korps Marinir, berpengalaman dua kali Kastaf Kogabwilhan, masing-masing, II dan III di Kaltim dan Papua. Praktis, sejak setahun terakhir, Kepri menjadi jalur krusial penugasan calon eselon TNI, terutama matra TNI AL.

Potensi ancaman konflik di Laut China Selatan, tapal batas utara Kepri, dan konstelasi ekonomi geopolitik Selat Malaka agaknya menjadikan pengamanan dan keamanan wilayah perairan di Bumi Segantang Lada tak bisa ditawar-tawar. Pengalihan Pangkoarmada I dari Jakarta ke Tanjungpinang menjadi bukti.

Revisi UU Kelautan, meskipun menuai polemik, bakal menempatkan Bakamla RI menjadi otoritas satu-satunya pengamanan laut dan perairan di Tanah Air, termasuk di Kepri menjadi bukti lain. Selebihnya, seperti diakui Menhub Budi Karya Sumadi, perairan Kepri menyimpan potensi PNBP, termasuk dari denda kapal nyelonong tanpa AIS.

Laksdya Aan Kurnia, pati TNI AL kelahiran Dabo Singkep di Lingga, mengakhiri penugasan Kepala Bakamla dengan menangkap dua kapal asing setelah transhipment alias pindah muatan di tengah laut. Pendeknya, Kepri bukan hanya kegentingan militer, tapi juga kepentingan ekonomi. Sehingga orkestrasi petinggi militer berpengalaman Kepri menjadi, untuk sebagian, cara Panglima Yudo menjawab tantangan di tapal batas barat NKRI.

(*)

Bagikan