Shinta Ketuai Apindo, Unjuk Gengsi Pengusaha Properti?

shinta kamdani (tiga dari kanan), bersama menko luhut pandajaitan dan arsjad rasjid ketum kadin indonesia/foto instagram @shintawidjajakamdani via katadata

Shinta Ketuai Apindo, Unjuk Gengsi Pengusaha Properti?

angkaberita.id - Munas Apindo di Jakarta memilih Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group, sebagai Ketum Apindo 2023-2028 setelah dia menjadi calon tunggal, Rabu-Kamis (14-15/6/2023). Selain menjadi perempuan pertama di pucuk Apindo, Shinta juga menjadi bukti gengsi Apindo bagi pengusaha properti.

Benarkah? Setidaknya sejak Sofjan Wanandi mengundurkan diri setelah menjadi penasihat Jusuf Kalla, saat itu Wapres Jokowi hasil Pilpres 2014. Hariyadi Sukamdani menjadi Ketum Apindo, berlanjut Ketum periode 2018-2023. Hariyadi anak Sukamdani, konglomerat di rezim Soeharto.

Iklan Area Batam dan Tanjungpinang

Sahid pemilik Hotel Sahid. Kini Hariyadi menjadi penerusnya. Pun, Shinta Khamdani, dia juga pengusaha perhotelan, dan Sintesa Hotel tersebar di sejumlah kota besar, termasuk dulu di Batam. Jauh sebelum itu, Ketum pertama Harlan Bekti juga menggarap perhotelan. Bedanya, dia menjadi kontraktor pembangunan Hotel Indonesia.

Baca juga :  APBD Kepri 2024 Ketuk Palu Rp 4,3 Triliun, DPRD 'Menang Banyak' Tahun Depan?

Seperti Sarinah, Hotel Indonesia merupakan ikon pembangunan ekonomi di rezim Soekarno. Gemala Group kelolaan Sofjan juga bergerak di bidang konstruksi. Pendeknya, pengusaha di pucuk Apindo, boleh jadi kebetulan, tak jauh dari sektor properti.

Shinta mengaku merasa terhormat terpilih menakhodai Apindo saat organisasi telah beranjak 71 tahun. "Amanah ini bagi saya adalah kepercayaan sekaligus tanggung jawab besar," ucap Shinta, putri sulung pengusaha Johnny Widjaja dan Martina Widjaja. Sang ibu petenis nasional.

Selain mencetak sejarah, Munas kemarin juga merekomendasikan delapan fondasi dunia usaha dengan pemerintah. Di Apindo, tak sedikit pengusaha Tionghoa berkiprah. Nah, Shinta menakhodai Apindo dengan status unik: Perempuan, non muslim dan Tionghoa!

Baca juga :  Heboh Kebijakan No Work No Pay, Mulai Merembet Ke Batam?

(*)

Bagikan