Sukses Jaga Gentong PAD Kepri, Reni Yusneli Nyaman Jadi Akau Pemprov

reni yusneli (dua dari kanan) dengan empat buah hatinya/foto ist

Sukses Jaga Gentong PAD Kepri, Reni Yusneli Nyaman Jadi Akau Pemprov

Meskipun terdengar klise, bagi Reni Kepala Bapenda Kepri selama lima tahun terakhir, menjadi anak buah resep naik kelas cukup mengerjakan setiap penugasan dan perintah atasan dengan happy, lakukan terbaik dan selebihnya pasrahkan kepada Yang Maha Mengatur!

Reni Yusneli (60) mengaku aktivitasnya kini jauh berkurang selepas menanggalkan jabatan Kepala Bapenda Kepri. Dulu Dispenda, sebelum berganti menjadi BP2RD, disingkat Bapenda. Begitu juga dengan tekanan pekerjaan, sekarang tak sekencang dulu. Terutama merangkul kabupaten/kota agar segendang sepenarian mengurus pungutan pajak daerah.

Tapi, kesibukannya sebagai analis kebijakan di Baperenlitbang Kepri mulai terjadwal. Dia mengaku happy, dan itulah resepnya sukses membantu empat gubernur mengeksekusi APBD Kepri dengan gentong PAD tak kosong-kosong amat. Di Kepri, Reni terbilang sukses meniti karir birokrasi.

Hampir seluruh jenjang penugasan administrasi pemerintahan telah dilakoni, termasuk menjabat Sekdaprov Kepri di tahun 2016. Dia juga terhitung perempuan birokrat berpengaruh di Pemprov Kepri. Selepas Sekdaprov, dia terpilih menakhodai Bapenda Kepri lewat lelang jabatan di tahun 2018 hingga usia struktural jabatan memaksanya beralih haluan menjadi tenaga fungsional.

Kini, dengan label Analis Kebijakan Ahli Utama (Akau) di BKD, dia dapat melanjutkan impiannya mengabdi di Kepri. Tak heran, Reni sering terlihat menghabiskan waktu di Baperenlitbang Kepri, menjadi teman diskusi Misni, empunya OPD. Bukan kebetulan Reni dan Misni dekat di pekerjaan. Sebab, Misni pernah menduduki jabatan dulu pernah dijabat Reni.

Keduanya juga sedikit dari sekian perempuan pejabat di Pemprov Kepri. Kini Misni menjadi tangan kanan Gubernur Ansar di perencanaan pembangunan Kepri. Bahkan, jika merujuk hasil rotasi pejabat Pemprov Kepri terakhir, Gubernur Ansar agaknya cenderung menempatkan birokrat perempuan di jabatan krusial.

reni dan bersama suami, anak dan menantu serta cucu/foto ist

Dulu duet Reni-Venni di OPD Keuangan, kini Ani Lindawaty dan Yeni Trisya Isabella mengurus SDM birokrasi. Ansar menunjuk keduanya, masing-masing, Kepala BPSDM dan Kepala BKD Pemprov Kepri. Semua bermula sejak Gubernur Nurdin Basirun menunjuknya menakhodai Bapenda Kepri di tahun 2018, setelah pasang surut menjabat di Pemko Tanjungpinang.

Sejak itu, dengan terobosan kebijakan pemutihan pajak kendaraan bermotor, gentong PAD Kepri relatif terjaga, meskipun sesekali APBD kena hajar defisit, terutama di saat pandemi COVID-19 dua tahun silam. Sejak tahun 2018, pendapatan dari pajak daerah, khususnya pajak kendaraan bermotor, selalu melebihi target.

Dengan sumber-sumber PAD Kepri terbatas, APBD Kepri praktis menyusu dari kendaraan bermotor. Gubernur Ansar agaknya belum berniat menyapih diri dari kondisi itu, meski berkoar tahun ini tiada lagi pemutihan pajak kendaraan. Khusus ngurus pajak daerah, Reni tak menampik suka dukanya.

Berawal Nurdin, Berakhir Ansar

Di masa gubernur siapa banyak dukanya? "Bagi ibu, semuanya pimpinan baik dan pekerja keras yang luar biasa," kelit Reni diplomatis soal hubungan kerja dengan sang bos. Dia lantas berkisah persinggungannya dengan Bapenda selepas menjadi Pj Sekdaprov dan Kadisbudpar di Pemko Tanjungpinang.

Gubernur Nurdin Basirun melantiknya di Mei 2018, setelah Pemprov Kepri setahun sebelumnya sempat menjadi omongan nasional lantaran harga BBM termahal di Tanah Air. Tak lama, Reni harus berganti bos setelah KPK mencokok Nurdin di Gedung Daerah.

Sejak 2019, Isdianto menjadi atasan hingga masuk Pilgub 2020. Reni kembali berganti pimpinan, Bahtiar berstatus Pj Gubernur Kepri menjadi tempat melaporkan perkembangan pungutan pajak daerah se-Kepri. Gubernur Ansar menjadi sang bos terakhir Reni, sebelum dia mengakhiri jabatan di Bapenda.

Kepada mereka, Reni mengucapkan terima kasih. Kepada Gubernur Nurdin karena mempercayai dan melantiknya menjabat Kepala Bapenda hasil lelang jabatan. Kepada Gubernur Ansar lantaran menjadi energi pendorong Bapenda hingga Kepri terbaik kedua se-Tanah Air sebagai Pemprov tertinggi peningkatan PAD di tahun 2022.

the dream team reni di bapenda kepri setelah memenangi sengketa pajak di mahkamah agung dan pengadilan pajak/foto ist

Lahir 10 April 60 tahun lalu di Riau, Reni seharusnya masuk usia pensiun begitu lepas dari jabatan Kepala Bapenda. Tapi, ternyata Presiden Jokowi mengabulkan niatnya berkiprah hingga usia 65 tahun di jabatan fungsional. Lewat Keppres, Reni lulus menjadi Akau di BKD Kepri. Artinya, dia masih berkesempatan mengabdi ke Pemprov hingga lima tahun ke depan.

Meskipun, dia mengaku, sebagai PNS ikhwal paling membahagiakan tentu saja pensiun dengan tenang dan nyaman. Tapi, seperti juga sejawatnya di Pemprov, Reni agaknya melihat pensiun sebagai urusan struktural. Sebab, dia mengaku masih tertantang menyeimbangkan pikiran dan pengalaman 38 tahun mengabdi PNS dengan terus berkarya di Pemprov, meskipun di luar struktural.

Selebihnya, dia memercayakan jalan hidup ke pemilik waktu. "Kita hanya menjalaninya, apa yang akan terjadi dengan (rencana) Tuhan ke depan, saya akan selalu melaksanakan dengan baik," tutur dia berbagi resep hidup. Dengan keputusan itu, untuk sebagian, Reni seperti menutup sementara godaan terjun ke tantangan di luar birokrasi.

Seperti maju ke Pilkada di Kepri, meskipun profilnya layak diperhitungkan. Reni agaknya tak ingin berandai-andai, dia lebih memilih urusan pasti-pasti saja. Istri Naharuddin, Kepala Baperenlitbang Kepri sebelum Andri Rizal dan Misni, lebih tertarik menyamai jejak sang suami. Kini widyaiswara ahli utama di BPSDM Kepri.

Bukannya tanpa alasan Reni mengekor sang suami. Berkat dukungan suami dan anak, dia sukses berkarir di PNS hingga sekarang. Hasil pernikahannya dengan Naharuddin, biasa disapa akrab sahabatnya N, Reni dikaruniai empat orang anak, dan empat cucu. Mereka tinggal menyebar di Batam, Bandung, Medan dan Tanjungpinang.

Sebagai PNS, dia mengaku hampir seluruh jenjang karir birokrat tersinggahi. Meskipun beragam kesibukan dirangkapnya selama berkiprah di birokrasi. Semisal Ketua Pengda Taekwondo Indonesia Kepri, kemudian Kagama. Di ikatan alumni UGM, Reni menjabat sekretaris kepengurusan di Kepri, Soerya Respationo menjadi Ketum.

Sebagai Reni? "Apa ya," jawab dia, "Apapun jabatan dan tugas yang diberikan, lakukan yang terbaik dan selebihnya serahkan pada Yang Maha Mengatur," kelit Reni menukas soal impian belum terkabul. Tapi, sebelum mengakhiri jabatan di Bapenda, Reni Cs atas nama Pemprov Kepri memenangi gugatan sengketa pajak, baik di MA maupun pengadilan pajak.

reni dan tim sukses menjadikan kepri sebagai pemprov terbaik kedua dengan peningkatan pad tertinggi di tanah air tahun 2022/foto ist

(*)

Bagikan