Bantu Nelayan Riau, PT KPI Dumai-Madani Human Care Beri Pelatihan Montir Kapal
angkaberita.id - Kerja-kerja nyata terus ditebar PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai ke nelayan Riau. Terbaru, bersama Madani Human Care (MHC), mereka mengadakan pelatihan montir kapal nelayan.
Bertempat di Bengkel Nelayan, Jalan Musim RT, Kelurahan Mundam, Kecamatan Dumai Timur, Sabtu (22/10/2022), mereka memberikan pelatihan kepada nelayan berdiam di Kelurahan Tanjung Palas dan Kelurahan Mundam.
Sebanyak 30 nelayan di kedua kelurahan tadi menjadi peserta pelatihan bertema "Energi Berbagi Kebaikan, Memaksimalkan Potensi Nelayan yang Handal, Mandiri dan Berkelanjutan".
Area Manager Communication, Relations, & CSR KPI RU II, Nurhidayanto mengatakan, pelatihan guna menunjang kesejahteraan nelayan, terutama melalui pengetahuan perbaikan mesin kapal.
Pelatihan bentuk komitmen PT KPI mengembangkan kehidupan warga Dumai. "Bentuk perwujudan pilar CSR Pertamina, yakni Pertamina Cerdas," beber Nurhidayanto, dalam rilis, Senin (24/10/2022). Juga, kata dia, bentuk penerapan ESG di Pertamina sejalan tujuan SDG, poin ketiga dan empat.
Yakni, SDG kehidupan sehat dan sejahtera serta pendidikan berkualitas. Khusus pelatihan kemarin, PT KPI dan MHC mendatangkan ahli mesin sebagai mentor. Sehingga dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan mesin ke nelayan, terutama perawatan dan pemilihan spek mesin tepat buat melaut.
Di ujung, dengan bekal pelatihan mendorong peningatakan pendapatan nelayan dari tangkapan ikan, dan pada gilirannya terdongkrak kesejahteraan nelayan. Sebanyak 30 peserta dibagi dua kelompok, dengan dua sesi pelatihan berbeda.
Dosen Prodi Permesinan Kapal, Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai, M. Zaki Latif Abrori menjadi mentor pelatihan. Kata dia, kolaborasi antar institusi perlu dilakukan saat pengembangan masyarakat.
"Supaya ada peran dan porsi sesuai yang diambil oleh tiap-tiap institusi yang terlibat, sehingga perubahan yang dihasilkan lebih kuat," ucap dia. Sulaiman, Ketua Kelompok Nelayan Mundam Jaya mengaki bersyukur dilibatkan pada kegiatan pelatihan tadi. Banyak pengetahuan baru mereka peroleh.
"Meskipun selama ini kami merasa mampu memperbaiki mesin kapal kami sendiri, setelah mengikuti sesi pertama pelatihan ini, ternyata tidak semua yang kami pahami itu benar. Banyak pengetahuan baru yang bisa dipraktikkan saat melaut nanti," tutur dia semringah.
(*)