Shrinkflation, Resep Ampuh Negara Kaya Tiru Pedagang Tahu Tempe
angkaberita.id - Kini shrinkflation menjadi resep ampuh negara kaya di dunia mengatasi tekanan inflasi ekonomi sehabis pandemi COVID-19. Caranya, produsen mengurangi ukuran produk dengan harga tetap. Di Tanah Air, cara serupa ditempuh pedagang tahu tempe saat harga kedelai gila-gilaan naik.
Shrinkflation di negara kaya dilakukan ketika terjadi lonjakan biaya bahan baku, tenaga kerja dan logistik. "Shrinkflation bukan fenomena baru," kata para ahli seperti ditulis katadata mengutip laporan npr.org, Minggu (12/6/2022).
Nah, di ekonomi, shrinkflation juga dikenal sebagai grocery shrink ray (sinar penyusut produk), deflasi, atau package downsizing (perampingan paket). Yakni, proses mengurangi ukuran atau kuantitas produk yang dijual, atau bahkan menurunkan kualitasnya, dengan harga sama atau bahkan lebih mahal.
Praktik ini membuat perusahaan tetap mampu meningkatkan marjin operasional dengan menurunkan biaya produksi sekaligus mempertahankan volume penjualan. Profesor manajemen rantai pasok Arizona State University, Hitendra Chaturvedi mengatakan, ia tak menyangsikan kini banyak perusahaan bertarung dengan tenaga kerja terbatas dan tingginya harga bahan baku.
Namun pada sejumlah kasus shrinkflation, keuntungan perusahaan justru meningkat signifikan. Dia mencontohkan Mondelez International, produsen coklat Cadbury Dairy Milk di Inggris tanpa mengurangi ukuran produk dan tak menurunkan harganya pada 2021. Hasilnya, pendapatan operasional perusahaan melonjak hingga 21 persen.
“Namun (pendapatan operasional) turun 15 persen pada kuartal pertama 2022 seiring tekanan peningkatan biaya," kata Chaturvedi. Begitu juga Pepsi Co, laba operasional pada 2021 meningkat 11 persen dan 128 persen pada kuartal I 2022.
(*)