Blak-blakan Bu Guru Nani, Viral Gegara Unggahan ‘Nilai Ujian Tak Penting’!
angkaberita.id - Berbeda dengan guru lainnya, Nani Roswati (42) Guru SMKN 1 Bekasi, agaknya ingin menjadi dirinya sendiri, termasuk di media sosial. Baru-baru ini, Bu Nani demikian dia biasa disapa muridnya, viral setelah mengunggah status "Nilai Ujian Tak Penting" di WA dan seorang murid dia membaginya ke twitter.
Siapa Bu Nani? "Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak," ucap Nani kepada muridnya di kelas, dengan semringat, seperti ditulis detikcom, Minggu (29/5/2022). Selebihnya, suasana kegiatan belajar berlangsung cair. Di SMKN 1 Bekasi, Nani mengajar prakarya dan kewirausahaan. SMKN 1 merupakan sekolah perkantoran dan perhotelan.
Nani wali kelas XII sekolah itu, dan tahun 2019 sempat viral lantaran seorang anak didiknya membagikan status WA miliknya ke twitter. Sang murid, bernama Alfia, mencuit di twiiter pada 21 Desember 2019. Nah, status tadi berisikan pesan kepada orangtua murid mengenai potensi anak-anak mereka di sekolah.
Bagi Nani, nilai di rapor bukan jaminan kesuksesan anak didik. Belakangan, status WA tadi kembali viral. Bahkan, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ikut nimbrung mengapresiasi lewat unggahan di akun instagram, Rabu (25/5/2022) pekan lalu.
Berikut pesan status WA Nani menjadi viral:
(1) Ujian anak Anda telah selesai
(2) Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya.
(3) Tapi, mohon diingat,
(4) di tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu,
(5) ada calon seniman yang tidak perlu mengerti matematika,
(6) ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran sejarah atau sastra,
(7) ada calon musisi yang nilai kimia-nya tak akan berarti,
(8) ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada fisika,
(9) ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini.
(10) Sekiranya anak Anda lulus menjadi yang teratas, hebat!
(11) Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka.
(12) Katakan saja, "Tidak apa-apa. Itu hanya sekadar ujian."
(13) Anak-anak itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini.
(14) Katakan pada mereka, tidak penting berapapun nilai ujian mereka,
(15) Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka.
(16) Sebuah ujian atau nilai rendah takkan bisa mencabut impian dan bakat mereka.
(17) Berhentilah berpikir bahwa hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini.
(18) Hormat saya, Wali kelas
Nani mengaku, sebelum menjadi guru, pernah beberapa kali bekerja di perusahaan swasta. Baru tahun 2013, dia mengajar. Selain Hyundai, dia pernah bekerja di Lippo Cikarang, Bank Niaga dan Bank BNI. "Qodarullah saya terdampar di Tambun Selatan, sampai akhirnya saya ngajar di SMK 1 Tambun Selatan," beber Nani.
Katanya, kerinduan masa sekolah mendorongnya menjadi guru. Dulu dia murid aktif di sekolah. Sejak SD telah berorganisasi, SMP menjabat Ketua OSIS, dan SMA aktif Paskibra. Lama menurutnya, beradaptasi menjadi pengajar. Pengalaman di tempat kerja lama membantunya.
Tak hanya berkutat mengajar, Nani juga mengajak anak didik berpikir terbuka. Dia paham murid SMK mayoritas ingin langsung kerja. Tapi, dia ingin mereka tak menjadi pekerja saja, melainkan bisa membuat pekerjaan. Nani jug aingin setiap waktu belajar anak didiknua bahagia.
Buktinya, dia mengaku tak diperbolehkan keluar kelas, meskipun bel pelajaran sudah selesai. "Belum sesi currhat, Bun," tutur Nani mengenang kejadian itu. Baru-baru ini, dia mengaku lolos ASN, dan segera mengajar di SMAN 2 Bekasi tahun ajaran baru 2022/2023 pada Juni mendatang.
(*)