Putra Gubernur Ridwan Kamil Hilang, Sungai Aare Di Swiss Terhubung Mitos Lorelei?
angkaberita.id - Ridwan Kamil, Gubernur Jabar, dikabarkan terbang ke Swiss menyusul kabar hilangnya Emmeril Khan Mumtadz, sang putra sulung, di Sungai Aare, Kamis (26/5/2022). Eril, sapaan akrab sang anak, hanyut saat berenang bersama bersama sang adik.
Kabar itu mengagetkan publik di Tanah Air. Sungai Aare, untuk sebagian, bukan hanya dikenal terpanjang di Swiss, tapi juga jernih airnya. Sungai Aare juga membelah tubuh Swiss hingga ke Jerman, dan akhirnya menyatu ke Sungai Rhine. Nah, di Jerman, sungai mengenal legenda Loreley. Konon, tebing batu pembelah sungai terpanjang di Jerman, itu bersuara. Hulu Sungai Aare berupa puncak gunung es, alias glaciers.
Nah, Sungai Aare sendiri juga dikenal memiliki kekhasan. Seperti ditulis suara.com, setidaknya terdapat 5 fakta sungai tumpuan 40 PLTA di negeri bertajuk Konfederasi Helvetia (CH), nama resmi Swiss.
- Mempunyai 17 Jembatan
Sungai Aare memiliki 17 jembatan. Jembatan tertua bernama Untertorbrücke, menghubungkan distrik Matte dan Altenberg. Jembatan juga menjadi satu-satunya rute pejalan kaki dan kendaraan menuju Bern, ibukota Swiss. - Suhu Tertinggi
Tahun 2018, Sungai Aarea memecahkan rekor kenaikan suhu tertinggi. Pada 4 Agustus tahun itu, suhu air menembus 23,5 derajat celcius. Padahal tahun 2016, masih di level 20 derajat celcius. Tahun 2007, suhu masih di bawah 18,63 derajat celcius. Bahkan, pernah suhu terendah 5,35 derajat celcius. - Rekor Arung Jeram
Tak hanya kenaikan suhu. Tahun 2012, Sungai Aare mencatat sebanyak 1.268 orang, terjun ikut arung jerang di sungai. Jumlah itu, beribu persen dari tahun sebelumnya, yakni hanya 54 orang. - Lokasi Festival Renang Bawang
Selain arung jeram, Sungai Aaare juga lokasi kegiatan Zibeleschwümme, alias renang bawang. Jejak kegiatan sejak tahun 1986, biasanya pekan ke-4 bulan November setiap tahunnya. Saat itu, suhu dingin menyengat tulang, setinggi 6 derajat celcius. Ratusan perenang bersama-sama berkecipak di kedinginan air, lanjut dnegan pesta karnaval musik "Guggen". - Markas "Klub Gfrörli"
Yakni, klub khusus penghobi renang di air dingin. Mereka biasanya bertemu seminggu dua kali di November dan April setiap tahunnya. Tujuannya, beramai-ramai berenang di air sungai mendingin
Sungai Aare sejak lama menjadi atraksi wisata. Berhulu di Swiss, aliran sungai menjauh hingga ke Jerman, menyatu dengan Sungai Rhine. Nah, di sungai pemisah pembelah Jerman, terkenal dengan legenda Loreley dan menjadi objek seniman di Negeri Panser berkarya menuangkan imajinasi bermusik, berpuisi dan sebagainya.
Loreley dimitoskan sebagai sosok perempuan berdiri di tebing batu Sungai Rhine. Setiap kapal melintas ke lokasi selalu mendengar suara asing, seperti batu bersuara, aslinya berasal dari bunyi air terjun di lokasi tebing itu. Nah, tahun 1801, penulis Jerman Clemens Brentano menjadikan inspirasi saat menyusun novel bertajuk Godwi oder Das steinerne Bild der Mutter.
Batu bersuara tadi diimajinasikan sebagai sosok perempuan cantik bernama Lore Lay. Sakit hati dikhianati sang pacar, dalam novel tadi, Lore Ley diceritakan mengguna-guna setiap pria hingga tewas. Namun, di akhir, Lore Ley dihukum menjadi biarawati. Tahun 1824, penulis besar Jerman, Heinrich Heine menduniakan mitos Loreley melalui puisi terkenalnya, bertajuk "Die Lorelei", dan sejak itu tak terhitung seniman menjadikan inspirasi karya seni mereka.
(*)