Mas Tommy Turun Gunung, Kepri Langsung Kebanjiran Duit Listrik Hijau Rp 71 Triliun!

gubernur ansar dan pihak ib vogt-quantum power asia/foto via kemlu.go.id

Mas Tommy Turun Gunung, Kepri Langsung Kebanjiran Duit Listrik Hijau Rp 71 Triliun!

angkaberita.id - Kepri terus kebanjiran rencana investasi. Terbaru, Pemprov Kepri meneken kerjasama listrik hijau dengan investor Singapura, masing-masing Sunseap Group serta Quantum Power Asia dan ib vogt. Selasa (19/4/2022), Dubes RI di Singapura, Suryo Pratomo menjadi saksi MoU investasi bernilai Rp 71,1 triliun itu.

Gubernur Ansar meneken MoU pertama dengan Quantum Power Asia dan ib vogt. Investor berhasrat membangun PLTS di Kepri sekaligus terbesar di dunia. Nilai investasinya Rp 71,8 triliun, diklaim menciptkan 30 ribu lapangan pekerjaan.

Kedua, Pemprov melalui Gubernur Ansar meneken MoU dengan Sunseap Group. Investor berencana membangun PLTS dan infrastruktur penyimpan energi listri surya, istilahnya listrik hijau. MoU mencakup penyediaan lahan 3.000 hektare demi kepentingan "ekspor" listrik Kepri ke Negeri Singa.

Dubes RI di Singapura, Suryo Pratomo biasa disapa Mas Tommy, MoU mutualisme pertumbuhan ekonomi dua negara, RI-Singapura, melalui Kepri lewat proyek listrik hijau. Pintu masuknya, ambisi pengurangan emisi karbon Singapura, dan prioritas kebijakan energi baru terbarukan (EBT) Presiden Jokowi.

Kata Tommy, pemerintan berkomitmen pengurangan 29 persen emisi gas, dengan MoU tadi dapat berkontribusi menjadi 41 persen. "Pemilihan Kepri keputusan tepat karena 2.000 pulau tak berpenghuni dapat digunakan (lokasi) energi terbarukan," kata Tommy dikutip dari laman Kemenlu RI.

KBRI Singapura, janji Tommy, akan mengawal dan mendukung kebutuhan realisasi investasi tadi. Gubernur Ansar berharap investasi segera terelisasi. Apalagi EBT menjadi prioritas kebijakan Presiden Jokowi. "Semoga proyek ini dapat terimplementasi dengan cepat," ucap Ansar.

gubernur ansar dan perwakilan sunseap group/foto via kemenlu.go.id

Terpisah, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan EBT menjadi proyek utama pembangunan nasional di tahun 2023. Sejumlah proyek utama tadi, untuk sebagian, berserak di Kepri seperti proyek listrik hijau, SmartPort, dan sebagainya

Simon G. Bell, Managing Director dan CEO Quantum Power Asia mengklaim, kesepakatan tadi bakal membawa investasi lebih 5 miliar dolar AS ke Kepri, dan menciptakan 30 ribu pekerjaan baru. "Kami sangat senang dapat menghadirkan solusi energi terintegrasi di Indonesia," ucap dia.

Bell mengaku ditunjuk Singapura menjadi importir listrik hijau, termasuk membangun sistem penyimpanan listrik (PV) nantinya. Dia mengklaim juga menjadi sistem penyimpanan terbesar di dunia. Namun MoU juga menggarisbawahi prioritas kebutuhan listrik di Kepri sebelum ekspor ke Singapura. Proyek nantinya juga melibatkan UMKM di Kepri.

Frank Phuan, Co-Founder and Business Chief Executive Officer Sunseap menyatakan, MoU kemarin, bakal menguntungkan secara finansial kepada warga Kepri. "Kami yakin energi surya akan dapat membantu dekarbonisasi Kepri dan menghasilkan penghematan biaya jangka panjang bagi bisnis dan masyarakat," klaim dia.

Selain PLTS berbasis lahan, Kepri juga memungkinkan jadi lokasi PLTS terapung lantaran 96 persen wilayah berupa perairan. Tahap awal, untuk sebagian, sejumlah kesepakatan investasi listrik hijau alias PLTS akan memanfaatkan areal waduk buatan, termasuk Dam Sei Ladi dan Sei Tembesi.

Hingga tahun 2024, bersamaan Pilpres dan Pilkada serentak di Tanah Air, puluhan triliun rupiah duit pemodal bakal mengalir ke Kepri melalui sejumlah megaproyek. Sebagian telah MoU, sebagian lain dikabarkan proses lelang dan mencari utang pembiayaan, serta sebagin lainnya sebatas penjajakan investasi.

(*)

UPDATE: Pembaruan Judul, Dari "Kepri Kebanjiran..." Menjadi "Mas Tommy...", Terima Kasih.

Bagikan