Urusan Ngontrak Rumah, Kenapa Orang Kepri Saingi Jakarta?

ansar ahmad dan muhammar rudi dalam suatu acara/foto via inikepri.com

Urusan Ngontrak Rumah, Kenapa Orang Kepri Saingi Jakarta?

angkaberita.id - Sebelum pandemi COVID-19, Kepri dan Riau selalu bersaing mencatatkan diri sebagai provinsi dengan pendapatan per kapita tertinggi di Sumatera. Lain waktu, bersama DKI Jakarta, Kepri tercatat sebagai provinsi termahal di Tanah Air.

Nah, terbaru mengutip data BPS seperti dicatat Katadata, Jumat (24/12/2021), bersama DKI Jakarta, Kepri terbanyak warga mengontrak rumah. Kepri, secara nasional, berada di urutan kedua. Data BPS, secara nasional, persentase rumah tangga mengontrak sebanyak 8,66 persen. Turun 0,61 poin dibanding tahun 2020, sebanyak 9,27 persen.

DKI Jakarta tertinggi, sebanyak 34,63 persen. Kepri menyusul kedua sebanyak 25,95 persen. Bedanya, kiwari, Gubernur DKI Jakarta berani menaikkan UMP mereka, meskipun dituding menabrak ketentuan pengupahan dianut Kemenaker. Sedangkan Kepri, Gubernur Ansar terus berkelit mengikuti ketentuan perundangan. Ujungnya, pekerja terus menerus berdemo di Batam.

Selama pandemi COVID-19, tak sedikit warga Kepri terdampak. Banyak dari mereka kehilangan pekerjaan akibat perusahaan tutup, atau dirumahkan akibat pengusaha berdalih tak kuat menanggung beban biaya operasional. Selama masa itu, Kepri juga terus menggeber sejumlah megaproyek.

Di Batam, permak habis Bandara Hang Nadim melibatkan investor Korea Selatan. Lalu mimpi sirkuit F1 di Nongsa dan Lagoi, serta Jembatan Batam-Bintan. Bandara Hang Nadim, untuk sebagian, telah terealisasi dengan penandatangan kerjasama. Sedangkan Jembatan Babin menunggu tahun depan, persis seperti kerjasama investasi listrik hijau di Batam dan Tanjungpinang, menggandeng konsorsium Singapura dan Korea Selatan.

Secara demografi, berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) BPS 2020 dan update data Disdukcapil Kepri di tahun 2021, penduduk Kepri terkonsentrasi di Batam, dan secara biologis berada dalam usia produktif. Sejumlah kabupaten/kotam, sex ratio masih dominan lak-laki, meskipun di Tanjungpinang justru terlihat kecenderungan berbeda. (*)

(*)

Bagikan