COVID-19: Batam Atau Pinang, Sinyal Wagub Siapa Duluan Buka Sekolah Tatap Muka?
angkaberita.id - Kendati pemerintah belum memutuskan status PPKM di Kepri, khususnya Batam dan Tanjungpinang. Namun suara agar sekolah tatap muka segera dilakukan mulai terdengar, meski dengan skala terbatas dan secara bertahap.
“Insya Allah akan dibuka secara bertahap,” kata Wagub Kepri, Marlin Agustina, seperti dikutip Ulasan, Senin (6/9/2021). Selain kasus COVID-19 di Kepri terhitung melandai sejak beberapa pekan terakhir, juga penerapan nantinya sesuai kondisi masing-masing daerah. Sebelumnya Gubernur Ansar Ahmad mengklaim pandemi COVID-19 di Kepri terkendali.
Indikasinya, kata Ansar, positivity rate Kepri di angka 3,06 persen. Kontribusi terbesar penurunan positivity rate dari Batam, yakni 1,48 persen. Sedangkan Tanjungpinang, per 4 September 2021, masih di level 7,7 persen. Batam dan Tanjungpinang merupakan episentrum COVID-19 di Kepri.
Sehingga, untuk sebagian, kebijakan sekolah tatap muka keduanya tak semudah kabupaten/kota lainnya di Kepri. Terbukti, Gubernur Ansar langsung melarang saat Walikota Rahma menguji coba sekolah tatap muka pada 18-23 Agustus silam. Alasan Ansar, saat itu, capaian vaksinasi pelajar usia 12-17 tahun masih rendah.
Belakangan, pada kesempatan lain, kata Ansar pelarangan lantaran menunggu PPKM Level 2, dan terakhir, di kesempatan berbeda, menyebut alasan masih tingginya positivity rate di Kepri. Saat itu, di level 8,5 persen. Ansar menyebut, tak ingin terjadi ledakan kasus baru akibat klaster sekolah tatap muka.
Pendeknya, Gubernur Ansar akan mengizinkan sekolah tatap muka, jika (1) Vaksinasi pelajar sudah melebihi 70 persen (2) PPKM Kepri turun level 2 dan (3) Positivity Rate di bawah standar WHO, yakni 5 persen. Dari tiga prasyarat Ansar, kecuali PPKM Level 2, untuk sebagian, telah terpenuhi.
Nah, jika akhirnya Kepri PPKM Level 2 Ansar akan mengizinkan sekolah tatap muka di Kepri, khususnya Tanjungpinang? Kecuali Ansar, tak satupun tahu. Kenapa Tanjungpinang, status ibukota Kepri menjadi pertaruhan Ansar. Bagaimana dengan Batam?
Muhammad Rudi, Walikota Batam, dalam sejumlah kesempatan, berjanji baru akan mengizinkan sekolah tatap muka setelah seluruh peserta didik tervaksinasi. Dengan kondisi pasokan vaksin terbatas, seperti diakui Kepala Dinkes Didi Kusmarjadi, tidak mudah memberikan estimasi waktu penuntasan vaksinasi pelajar usia 12-17 tahun di Batam.
"(Sekolah tatap muka) tunggu sudah (peserta didik) divaksin semua," kata Didi, Minggu (5/9/2021) per WA, sewaktu ditanya rekomendasi dirinya soal sekolah tatap muka di Batam, meskipun positivity rate di level 1,48 persen. Tak hanya itu, dia juga menegaskan, vaksinasi tuntas dimaksud dosis pertama dan kedua. Sebelumnya Rudi juga menegaskan prasyarat serupa.
Berdalih kewenangan daerah sekaligus Satgas COVID-19 di Batam, saat itu, Rudi berkukuh baru membuka sekolah di Batam jika telah tuntas vaksinasi peserta didik, tak terkecuali jenjang SMA/SMK dan sederajat. Jenjang terakhir merupakan kewenangan Pemprov Kepri, dengan kata lain Gubernur Ansar Ahmad.
Melihat demarkasi itu, soal siapa duluan membuka sekolah tatap muka di Batam atau Tanjungpinang tak mudah menjawabnya. Justru, untuk sebagian, skenario Wagub Kepri Marlin Agustina paling realistis: Buka sesuai situasi COVID-19 masing-masing daerah, kecuali Kepri memang ingin terus-terusan sekolah daring!
(*)