Sinyal Bauksit Dari Istana, Kabar Baik Bagi Bintan?

roby kurniawan (kanan) bersama menko perekonomian airlangga hartarto. ketua golkar sekaligus ketua dewan ftz airlangga menjadi tujuan pertama roby sejak menggantikan apri sujadi sebagai plt bupati bintan/foto ist via batam.tribunnews.com

Sinyal Bauksit Dari Istana, Kabar Baik Bagi Bintan?

angkaberita.id - Seretnya perekonomian Bintan akibat sektor pariwisata lesu selama pandemi COVID-19, segera menemukan pencaharnya. Sehingga Roby Kurniawan, Plt Bupati dapat lebih fokus mengurus kasus COVID-19 di Bintan sepeninggal Apri Sujadi masuk terungku KPK.

Sebab, Presiden Jokowi berencana memaksimalkan hilir sektor pertambangan di Tanah Air, termasuk bauksit sekaligus mengurangi ketergantungan ekonomi ke sektor konsumtif. Kesuksesan nikel di Sulawesi menguatkan tekad Jokowi menggenjot sektor produktif sekaligus mengubah struktur perekonomian ke depan.

Berkat nikel, bukan hanya perekonomian Sulawesi terjaga, namun juga mengatrol pertumbuhan ekonomi nasional selama pandemi COVID-19. Presiden ingin menularkan kesuksesan nikel ke emas, tembaga dan bauksit. Nama terakhir identik dengan Bintan, dan tetangga Tanjungpinang, itu juga memiliki smelter bauksit pertama di Tanah Air.

"Hilirisasi, sudah kita setop ekspor bahan mental nikel," kata Jokowi di Sarasehan 100 Ekonom, seperti dilansir CNBC Indonesia, Kamis (25/8/2021). Dalam pengarahannya, Presiden menegaskan, hasil hilirisasi nikel, ekspor besi baja naik. "Dalam setengah tahun ini (nilai ekspor) sudah berada di sekitar 10,5 miliar dolar Amerika," kata Jokowi.

Sarasehan 100 Ekonomi hajatan INDEF dan CNBC Indonesia bertema Penguatan Reformasi Struktural Fiskal dan Belanja Berkualitas di Tengah Pandemi. "Tak hanya nikel saja, ke depan kita juga akan mulai untuk bauksitnya," perintah Jokowi. Kata Presiden, kebijakan hilirisasi satu dari tiga strategi besar ekonomi nasional ke depan.

Dua lainnya, yakni digitalisasi UMKM dan ekonomi hijau. Dalam sejumlah kesempatan, Presiden memang mengungkapkan keinginan mengubah struktur ekonomi nasional, dari sektor konsumtif dengan mengandalkan belanja publik ke sektor produktif. Pemerintah mengubah secara bertahap.

Sebab, 55 persen struktur ekonomi berasal dari konsumsi publik. Yakni, konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah. Nah, Presiden Jokowi ingin mendorong ke sektor produktif demi memancing investasi sekaligus menggenjot ekspor melalui kebijakan hilirisasi sejumlah sektor, termasuk pertambangan.

Kabar baik bagi Bintan? Secara teori iya. Sebab, bukan hanya punya bauksit, Bintan juga memiliki smelter sehingga memungkinkan ekspor produk setengah jadi, bukan lagi bauksit mentah. Sehingga, secara ekonomi, ada nilai tambah. Skema KEK Bintan di Galang Batang, seperti diakui Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto memungkinkan menjadi mesin pertumbuhan di Kepri.

Plt Bupati Bintan agaknya menyadari kondisi itu. Tak heran, selepas menggantikan Apri Sujadi, dia langsung sowan ke Airlangga Hartarto. Pintu masuknya mendiskusikan penanganan COVID-19, sebab Airlangga bersama Luhut Panjaitan menjadi duet "panglima" Jokowi menangani pandemi. Airlangga khusus luar Jawa-Bali.

Airlangga ex officio Ketua Dewan Kawasan Pelabuhan Dan Perdagangan Bebas Batam, Bintan, Karimun getol mengawal kebijakan ekonomi di Kepri. Terbukti, dia bela-belain menyerahkan langsung beleid PP KEK di Batam, belum lama ini. Satu lagi, ada proyek belasan triliun di Kepri, yakni Jembatan Batam-Bintan.

Jika Airlangga sukses meyakinkan investor menggarap itu, duit skala jumbo bakal mengalir ke Batam. Secara teori, akan mengerek perekonomian Kepri. Terakhir, sudah bertengger di angka 6,9 persen, meskipun dibandingkan periode triwulan II 2020.

Nah, Pemkab Bintan dapat berharap keinginan Presiden Jokowi soal bauksit segera terelisasi. Caranya, dengan memaksimalkan "perhatian" Airlangga ke Kepri. Pada titik ini, jalan Plt Bupati Bintan satu langkah dibanding kabupaten/kota lainnya.

(*)

Bagikan