COVID-19: Batam Wajib Ekstra Waspada, Kasus Corona Varian Asing Mengintai Kepri
angkaberita.id – Serangan pandemi COVID-19 tak mengenal tapal batas. Mereka menumpang arus pergerakan orang, termasuk ke Kepri. Begitu juga kasus mutasi COVID-19 varian India dan varian corona lainnya. Terbukti, satu kasus terdeteksi di Batam beberapa waktu lalu.
Kemenkes mencatat Sumatera dan Kalimantan kasus terbanyak, termasuk varian COVID-19. Khusus COVID-19 varian India, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat 10 kasus di Tanah Air. “Agak terkonsentrasi cukup besar di Sumatera Selatan dan di daerah Kalimantan,” kata Budi, seperti dikutip Katadata, Senin (10/5/2021).
Kasus itu, lanjut Menkes, kali pertama terdeteksi di Medan pada 7 Januari 2021. Selanjutnya terdeteksi di Palembang. Lalu di Prabumulih dan di Penukal Abab Lematang Ilir. Ketiganya di Sumatera Selatan. Kasus serupa juga terdeteksi di Gunung Mas dan Palangkaraya, keduanya di Kalimantan Tengah. Terakhir, terdeteksi di Jakarta Selatan dan Batam.
Sedangkan COVID-19 varian London, sebagian lain menyebutnya varian Inggris, terdeteksi di Karawang, Jawa Barat. Sedangkan varian Afrika Selatan ditemukan di Badung, Bali. Varian Inggris dan Afrika Selatan, disebut juga identik dengan varian Brazil. Kecuali Afrika Selatan, varian itu membuat kasus COVID-19 di Inggris dan Brazil melonjak, termasuk angka kematian kasusnya.
Menkes menjelaskan, seluruh varian mutasi tadi ditemukan tanpa ada riwayat perjalanan ke luar negeri. Diduga kemunculan dipicu kedatangan WNI maupun WNA dari Arab Saudi, Afrika, India, dan Malaysia. Kemenkes mencatat, ada empat kasus varian B.1.1.7 dari Arab Saudi. Dua di antaranya berstatus Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang.
Dua lainnya, kasus di Balikpapan dan Tangerang. Terakhir, seorang personel TNI dari Mojokerto terinfeksi tertular B1.1.1.7. Dia habis bertugas di Kongo. Lalu seorang WNA India masuk Jakarta terdeteksi positif COVID-19 varian B1.1.617. Kemudian, seorang PMI asal Medan terinfeksi virus B.1.617.2. dan masuk Indonesia via Jakarta.
Pemerintah mengimbau warga berdisiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Itu adalah cara yang paling baik untuk bisa mencegah penularan dari virus mutasi baru ini,” ujar Budi.
Kemenkes, kata Budi, akan melacak genome sequencing, khususnya di lokasi mutasi COVID-19 tadi. Sehingga dapat mengetahui pola penyebaran virus dan menentukan langkah isolasinya. “Agar virus mutasi baru ini tidak cepat menyebar ke daerah-daerah lain,” kata Budi.
(*)