COVID-19: Kenapa Menkes Pakai Data KPU Dasar Vaksinasi Massal?

menkes budi gunadi sadikin kapok memakai data kemenkes sebagai acuan vaksinasi massal di tanah air lantaran tidak akurat. sehingga jika diikuti, vaksinasi di sejumlah provinsi baru tuntas setelah delapan tahun. menkes berencana pakai data kpu sebagai dasar vaksinasi covid-19/foto via kompas.com.kristianto purnomo

COVID-19: Kenapa Menkes Pakai Data KPU Dasar Vaksinasi Massal?

angkaberita.id – Soal vaksinasi COVID-19, Menkes Budi Gunadi Sadikin blak-blakan kapok pakai data Kemenkes RI. Sebaliknya, demi menjangkau seluruh sasaran vaksinasi terlayani di Tanah Air, Menkes berencana memakai data KPU. Kenapa?

“Saya akan perbaiki strategi vaksinasinya supaya tidak salah atau bagaimana. Saya sudah kapok, saya tidak mau lagi memakai data Kemenkes,” ujar Menkes Budi, seperti dilansir Kompas, Senin (25/1/2021). Alasan pakai data KPU, Menkes mengungkapkan, lantaran barus saja Pilkada serentak. Sehungga masih aktual dengan kondisi warga di daerah.

Pemicu Menkes kapok dengan data Kemenkes berawal dari sodoran data fasilitas kesehatan di Tanah Air. Berdasarkan data itu, Budi menuturkan, secara agregat disebutkan jumlah Puskesmas dan rumah sakit cukup untuk melaksanakan vaksinasi secara nasional. Setelah penelusuran ke kabupaten/kota, Menkes mendapati ternyata fasilitas kesehatan tidak mencukupi untuk vaksinasi massal.

“(Disebutkan) RS pemerintah saja, tidak usah melibatkan Pemda, tidak usah bikin dengan RS swasta cukup. Ah, saya kapok. Saya enggak percaya data nasional,” ucap Budi. Dengan temuan itu, Menkes mengubah strategi vaksinasi massal berbasis kabupaten/kota. KPU sendiri mendukung rencana Menkes itu.

“KPU prinsipnya siap mendukung upaya itu. Sudah ada sekali pertemuan daring antara KPU dengan Kemenkes membahas perihal data pemilih,” ujar Viryan, Komisioner KPU RI, terpisah. Bagi KPU, menurut Hasyim Asyari Komisioner KPU, membuktikan publik mempercayai pendataan KPU.

Kemenkes berencana menjadikan data pemillih KPU sebagai data base sasaran vaksinasi massal. Selain Kemenkes, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kemendagri juga menggunakan data pemilih KPU. Apalagi, kelompok usia prioritas vaksinasi juga tak berbeda jauh dengan usia pemilih, yakni 18-59 tahun.

Secara nasional, hingga Sabtu (23/1/2021) telah 172.901 tenaga kesehatan tervaksinasi, termasuk dari Kepri. Namun 27.000 di antaranyak menurut Jubir Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, batal atau ditunda vaksinasinya. Sebagian akibat adanya tekanan darah tinggi, sebagian lain pernah terjangkit, dan sebagian lainnya ibu menyusui.

Di Kepri, vaksinasi Nakes sudah 25 persen. Hanya saja, itu baru Nakes di Batan, Bintan dan Tanjungpinang. Sedangkan Nakes empat kabupaten lainnya di Kepri, baru hari ini dimulai vaksiansi massal. Kepala Dinkes Kepri Mohammad Bisri memperkirakan pekan kedua bulan Februari tuntas vaksinasi Nakes di Bumi Segantang Lada.

(*)

Bagikan