KOREAN CORNER: Personel Wajib Militer Banyak Vegetarian Dan Muslim, Militer Korsel Sediakan Ransum Halal
angkaberita.id – Selain menyediakan ransum vegetarian, angkatan bersenjata Korea Selatan juga bakal menyediakan menu halal bagi personel militernya mulai tahun depan. Kementerian Pertahanan Korsel, Minggu (27/12/2020) menegaskan, nantinya tidak ada menu daging dalam ransum itu.
Per Februari tahun depan, seperti dilansir Korea Herald mengutip laporan Yonhap, kantor berita Korsel, personel wajib militer ketika uji kesamaptaan alias kesehatan jasmani diminta mencentang dirinya vegetarian atau bukan. Kolom itu, nantinya ditulis dalam dua bahasa, Inggris dan Korea.
Regulasi itu akan dikirimkan ke seluruh unit militer tempat personel wajib militer bertugas sekaligus menyediakan logistik bagi personel vegetarian dan muslim. “Begitu kami mengetahui jumlah personel vegetarian dan muslim di tahun depan, kami langsung menyesuaikan ransumnya,” satu sumber militer mengonfirmasi kabar kebijakan itu.
Sejauh ini, tercatat dua personel militer berstatus vegetarian dan beragaman Islam. Ransum mereka dibedakan dengan rekan sejawatnya, tidak ada daging dalam menu mereka. Kebijakan itu diyakini sebagai bentuk respon pemerintah Korsel, khususnya Kementerian Pertahanan, seiring meningkatnya jumlah vegetarian dalam personel wajib militer, termasuk dari keluarga berlatar belakang Islam.
Berapa jumlah umat muslim di Korea Selatan? Situs Wikipedia, mengutip data Korea Muslim Federation, menulis jumlah pemeluk Islam di Negeri Ginseng sebanyak 200.000 orang, sebagian besar warga negara asing seperti dari Timur Tengah, Asia Tengah dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Jumlah itu, besar kemungkinan, terus bertambah. Disebut, jumlah setara 0,4 persen penduduk Korsel. Bahkan, sejak 2004 pemerintah secara teratur mengadakan buka puasa bersama di saat bulan Ramadan. Tahun 1976, masjid pertama berdiri di Seoul, dan kini keberadaan masjid telah menyebar ke sekujur Korea, seperti di Busan, Anyang, Gyeonggi, Gwangju, Jeonju, Daegu dan Kaesong.
Jejak interaksi umat muslim dengan Korsel terlacak sejak abad ke-10, di era keemasan tiga kerajaan dengan puncaknya di masa kekuasaan wangsa Goryeo. Bahkan, sejumlah keluarga muslim dari China daratan berhijrah ke Korsel di masa itu. Hubungan dagang Negeri Gingseng dengan kekuasaan Islam juga telah terjalin sejak jaman kekhalifahan. (*)
UPDATE: Penambahan Infografis Dan Pengayaan Informasi Seputar Islam Di Korsel