Balap F1: Cara Mercedez Sandingkan Hamilton Dan Schumacher Di Puncak Legenda!
angkaberita.id – Lewis Hamilton, pebalap Formula One Tim Mercedes menorehkan sejarah dengan menyamai rekor juara dunia milik Michael Schumacher, legenda Tim Ferrari. Keduanya kini sama-sama mengoleksi tujuh kali gelar juara dunia balap jet darat.
Pebalap asal Inggris mencetaknya setelah juara di Grand Prix Turki. Meski memulai balapan dari posisi keenam, namun pebalap berusia 35 tahun itu tampil efektif melahap tantangan sirkuit Istanbul Park, Minggu (15/11/2020). Seperti Schumacher, Hamilton membuktikan dominasinya di sirkuit basah.
Di balapan itu, secara mengejutkan, Lance Stroll menempati pole position. Hamilton sendiri perlu delapan poin untuk memastikan gelar juara dunia. Namun Valetteri Bottas, rekan setim sekaligus satu-satunya saingan terdekat di perburuan titel justru tampil sangat buruk.
Dia lima kali mengalami spin (melintir dari lintasan balap) sepanjang balapan, dan akhirnya finis di papan bawah perlombaan sekaligus memupus harapannya merasakan gelar juara dunia kali pertama. Bottas sendiri berpeluang menjadi juara dunia jika ia mengambil tujuh poin lebih banyak dari Hamilton, di tiga seri tersisa.
Kemenangan Hamilton di Turki juga menjadi kemenangan berturut-turut keempat di musim balapan tahun ini. Dengan gelar itu, dan kemungkinan karir F1 Hamilton masih lama di Formula One, dia diyakini bakal melewati rekor pebalap legendaris asal Jerman, Schumacher.
Kalaupun tidak, Hamilton telah mencatatkan diri sebagai sang legenda di ajang F1. “Tidak ada yang tak mungkin, kamu dapat melakukannya juga. Saya percaya itu sobat,” ucap Hamilton di radio saat melewati garis finis sekaligus menyamai rekor juara dunia F1 Michael Schumacher.
You will find more infographics at StatistaDengan torehan itu, Hamilton menjadi pebalap ketiga di ajang F1 tampil sangat dominan sebelum menutupnya dengan titel juara dunia. Selain dirinya, dua pebalap lainnya ialah Michael Schumacher dengan Ferrari alias Si Kuda Jingkrak dan Sebastian Vettel saat menjadi andalan Red Bull. Hamilton sendiri andalan Tim Mercedes.
Kemenangan Hamilton sekaligus menegaskan dominasi pabrikan Mercedes di ajang balap jet darat di antara pabrikan mobil lainnya. Bahkan, sejak lima tahun terakhir Mercedes bisa disebut tak ada lawan seimbang, persis seperti Ferrari di dekade awal 2000-an.
Majalah The Economist, secara khusus mengulas kehebatan mesin pabrikan Jerman itu. Bahkan, disebutnya, siapapun pebalapnya, hasilnya tidak akan jauh beda.
(*)